Sukses

Ibu Hamil Banyak Makan tanpa Perhatikan Kuantitas Konsumsi, Waspada Maternal Overweight

Data Maternal Nutrition Southeast Asia Regional Report 2021 menyebut bahwa Indonesia adalah negara dengan tingkat maternal overweight tertinggi di antara enam negara lain di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Data Maternal Nutrition Southeast Asia Regional Report 2021 menyebut bahwa Indonesia adalah negara dengan tingkat maternal overweight tertinggi di antara enam negara lain di Asia Tenggara.

Maternal overweight sendiri dikenal sebagai kondisi berat badan berlebih pada ibu hamil.

“Pada masa kehamilan, tubuh ibu membutuhkan asupan nutrisi makro dan mikro tertentu yang lebih banyak dari kondisi biasanya. Seperti protein, zat besi, zinc, asam folat, kalsium, dan berbagai vitamin lainnya,” kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Boy Abidin mengutip keterangan pers Anmum, Minggu (12/3/2023.

Boy menambahkan, penambahan berat badan yang sehat dan pemenuhan nutrisi yang tepat dibutuhkan untuk kehamilan yang sehat. Namun, penambahan kuantitas konsumsi makanan tanpa memperhatikan jenis nutrisi yang tepat dapat menimbulkan berat badan berlebih.

“Kondisi ini bisa menimbulkan risiko pada kesehatan ibu, misalnya risiko diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan preeklamsia.” jelas

Pemenuhan jenis nutrisi yang kurang tepat juga tentunya memberikan risiko bagi janin. Yakni gangguan tumbuh kembang setelah lahir atau stunting.

Boy juga menyampaikan, pencegahan stunting perlu dilakukan sejak 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai dari awal masa kehamilan.

“Pemerintah juga terus mengampanyekan pemenuhan nutrisi seimbang saat kehamilan untuk mengurangi angka stunting di Indonesia,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konsumsi Nutrisi Tepat

Tingginya maternal overweight dan kebutuhan untuk pencegahan stunting dapat dijawab dengan konsumsi nutrisi yang tepat untuk ibu hamil, lanjut Boy.

Pemenuhan nutrisi bisa tercapai salah satunya dengan konsumsi susu khusus ibu hamil yang lebih rendah lemak.

Sebagian ibu hamil lebih memilih susu yang tidak membuat berat badannya naik. Hal ini terlihat dalam penelitian yang dilakukan Lembaga Riset Independen tahun 2021-2022.

Penelitian terhadap 600 ibu hamil berusia 20-40 tahun di 9 kota besar ini menemukan bahwa aspek “tidak menambah berat badan saya saat hamil” menjadi salah satu dari lima pertimbangan utama ibu hamil dalam memilih susu kehamilan.

Temuan ini menandakan bahwa ibu hamil di Indonesia juga mulai menyadari kebutuhan untuk menjaga berat badan yang sehat sambil memastikan nutrisi kehamilan terpenuhi.

3 dari 4 halaman

Bukan Soal Kuantitas

Boy mengingatkan, konsumsi makanan dan minuman bukanlah tentang kuantitas, tapi lebih kepada kualitas.

“Kombinasi makanan dengan susu kehamilan bisa menjadi solusi bagi ibu hamil yang ingin memenuhi nutrisi lengkap tapi kesulitan memenuhi asupan dari makanan pokok karena merasakan mual dan tantangan lainnya.”

Menurut Boy, susu kehamilan bisa menjadi pilihan dalam meyakinkan kebutuhan gizi tubuh ibu hamil dan janinnya terpenuhi.

4 dari 4 halaman

Tetap Olahraga Ringan

Untuk mencapai kehamilan yang sehat, ibu hamil juga sebaiknya tetap melakukan olahraga ringan seperti yoga dan senam, sekaligus menjaga pola makan bergizi seimbang, lanjut Boy.

“Tumpeng gizi seimbang dari Kementerian Kesehatan yang sudah memetakan porsi ideal dari tipe-tipe makanan bisa menjadi sumber referensi terbaik dalam mengatur pola makan yang tepat pada masa kehamilan.”

“Kuncinya ada pada variasi dan jumlah makanan yang dikonsumsi, serta aktivitas fisik sesuai kondisi tubuh,” tutup Boy.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.