Sukses

Antisipasi Flu Burung, RS Hasan Sadikin Siagakan Lebih dari 20 Dokter Spesialis

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RS Hasan Sadikin) Kota Bandung, Jawa Barat menyiagakan puluhan dokter lintas spesialis. Selain perawat dan tim farmasi.

Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RS Hasan Sadikin) Kota Bandung, Jawa Barat menyiagakan puluhan tenaga medis lintas spesialis. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pasien yang terinfeksi virus flu burung atau H5N1.

Dokter spesialis yang disiagakan diantaranya dokter spesialis ilmu penyakit dalam, radiologi, infeksi penyakit dalam dewasa dan anak, laboratorium, diabetes, neurologi, ginjal dan paru, yang tergabung dalam tim penanganan penyakit infeksi khusus.

Menurut Plt Direktur Medik, Keperawatan Penunjang RSHS Kota Bandung, Zulvayanti, jumlah dokter diperkirakan terdapat 20 lebih, selebihnya perawat dan apoteker. Selain itu, rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyiapkan ruang isolasi pasien bila ada pasien flu burung. 

"Ruang isolasi infeksi khusus jadi itu untuk (penyakit) infeksi-infeksi khusus terutama yang emerging dan re-emerging yang sifatnya airborne. Jadi, tempatnya sudah didesain sedemikian rupa dan itu memang diperuntukan untuk seperti tadi yang disampaikan termasuk yang flu burung ini," ujar Zulvayanti, Bandung, pertengahan pekan kemarin.

Tentang Ruangan Isolasi

Ruangan isolasi pasien penyakit infeksi menular khusus ini sebenarnya telah ada sejak 2007, saat pertama kali virus flu burung masuk ke Indonesia. Pernah juga digunakan merawat pasien flu babi dan flu singapura.

Pada saat pandemi ruang isolasi ini beralih fungsi menjadi ruang perawatan pasien yang terpapar virus SARS-CoV-19. Namun kini dikembalikan fungsinya seiring melandainya kasus COVID-19.

Zulvayanti menjelaskan selai ruang isolasi di kawasan Gedung Kemuning, terdapat pula ruang isolasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Ini kan bukan hal yang baru. Jadi, kita juga pernah menangani kasus seperi ini, kita sudah memiliki prosedurnya dan pengalaman menghadapi pasien flu burung ini. Mudah - mudahan tidak ada pasien, tapi kita sudah siap," kata Zulvayanti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

195 RS Siaga Antisipasi Flu Burung

Sebelumnya, Kemenkes RI menyiagakan 195 rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi kemungkinan flu burung yang disebabkan oleh virus H5N1 mewabah di Indonesia.

Untuk kasus flu burung pada unggas yang masuk Jawa Barat, laporannya baru dari Kota Cimahi dan Kota Cirebon.

Hingga saat ini, RS Hasan Sadikin belum merawat pasien yang terpapar virus H5N1 atau penyakit flu burung.

3 dari 3 halaman

Tentang Flu Burung

Rekam jejak penyakit ini yaitu pada kurun 2003-2023, total ada 871 kasus termasuk dua kejadian terbaru di Kamboja berdasarkan laporan badan kesehatan dunia WHO pada 26 Februari 2023. Selain itu tercatat kasus flu burung menyebabkan kematian 458 orang.

Wabah flu burung sebelumnya pernah mewabah di Indonesia dan merenggut korban jiwa. Kementerian Kesehatan mencatat distribusi kasus flu burung pada manusia periode 2005 hingga 2022.

Mayoritas terjadi di Sumatera dan Jawa. Daerahnya yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung. Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

Pada 2005, dari 20 kasus ada 13 orang yang meninggal dunia. Puncaknya pada 2006 yaitu terdapat 55 kasus, dan 45 pasien diantaranya wafat (81,82 persen).

Meskipun beberapa tahun setelahnya jumlah kasus semakin menurun, namun rasio kematian pasien yang tertular flu burung meningkat.

Kasus flu burung pada manusia terakhir tercatat pada 2017, dimana seorang pasiennya meninggal dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini