Sukses

Tips Cepat Hamil, Bukan Cuma Istri yang Perlu Perbaiki Asupan Nutrisi

Sudah lama ingin hamil tapi belum kesampaian? Yuk, perhatikan diet dan nutrisimu!

Liputan6.com, Jakarta - Asupan nutrisi pasangan suami istri sebelum hamil dapat memengaruhi kualitas sel telur dan sperma pasangan. Maka dari itu, penting untuk memastikan sel telur dan sperma berkualitas.

Ahli diet klinis dari Singapura, Claire Pettitt, mengungkap bahwa sperma membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk berkembang dan matang.

“Untuk sel telur wanita matang sebelum ovulasi, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan,” tambahnya seperti mengutip laman CNA Lifestyle.

Nutrisi yang baik memiliki efek positif untuk sperma dan kualitas sel telur pada pembuahan. Sebab, makanan yang dikonsumsi oleh sang calon ibu memengaruhi tubuh dan berat badan, sehingga masalah kesehatan tertentu dapat memberikan pengaruh buruk pada kesuburan.

Claire mengungkapkan wanita dengan masalah kesehatan tapi sedang berusaha untuk hamil akan mendapat manfaat dari diet yang sehat.

Claire mengatakan, penyakit celiak dimana orang tersebut tidak bisa mengonsumsi gluten atau protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia, gandum, gandum hitam (rye), jelai (barley) dan triticale.

Jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. “Umumnya, termasuk juga kekurangan zat besi, vitamin B12 dan folat. Ini semua memiliki peran penting dalam kesehatan reproduksi,” ungkap Claire.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memilih Makanan yang Tepat untuk Kesuburan

Kesehatan, pola makan, dan gaya hidup pasangan dalam tiga hingga enam bulan sebelum mereka mencoba memiliki anak dapat memengaruhi kesehatan sel telur dan sperma serta memengarhui hasil kehamilan, dan kesehatan bayi. Hal-hal ini merupakan faktor selain genetik, kondisi kesehatan yang sudah ada, dan usia.

Menurut sebuah penelitian pada National Library of Medicine, perubahan pola makan akan berdampak positif pada kesuburan.

Pola makan yang banyak mengonsumsi makanan mengandung asam folat, vitamin B12, dan asam lemak omega-3 terbukti bermanfaat bagi pasangan yang mencoba untuk hamil tanpa bantuan teknologi reproduksi.

Selain itu, diet Mediterania juga dapat meningkatkan kesuburan. Diet ini terbukti dapat membantu menjaga berat badan, menurunkan penyakit jantung, dan mendukung fungsi otak, menurut dari penelitian University of South Australia.

Diet ini menganjurkan untuk mengonsumsi ikan, seafood, sayur segar, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, juga buah-buahan. 

Sebuah studi dari Oxford Academy juga menemukan, diet Mediterania dapat meningkatkan jumlah sperma, konsentrasi sperma, bahkan pergerakan sperma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.