Sukses

Viral Calon Karyawan Alfamart Dimarahi Atasan, Bagaimana Cara Menegur Bawahan di Tempat Kerja?

Video viral Alfamart yang berdurasi lebih dari 2 menit itu disebut beredar juga di aplikasi pesan singkat WhatsApp tanpa diketahui secara pasti kapan dan di mana video tersebut direkam.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video berisi calon pegawai toko ritel Alfamart mendapat teguran atasan atau supervisor-nya viral di media sosial.

Video viral Alfamart yang berdurasi lebih dari 2 menit itu disebut beredar juga di aplikasi pesan singkat WhatsApp tanpa diketahui secara pasti kapan dan di mana video tersebut direkam.

Dalam video itu, tampak seorang calon pegawai wanita tengah ditegur karena tidak memberi salam pada pelanggan seperti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Meski telah mengakui kesalahannya, sang supervisor terdengar enggan untuk memberi kesempatan kedua hingga membuatnya menangis dan memohon.

Video itu pun mendapat beragam tanggapan warganet. Di jagat Twitter misalnya, sebagian besar warganet berempati pada sang calon karyawan Alfamart.

"Kasian sih... :( emang ga bisa ditergur internal aja ya? kecuali kalo tindakan mencuri," cuit salah satu akun Twitter.

"Ga perlu divideo jjg kali, apalagi sampe kesebar. Tegur aja tanpa divideo udh cukup. Merasa senior gitu, jadi seenaknya sendiri. Negur kan jg ada SOP nya, tanpa harus mempermalukan yg ditegur," cuit akun lainnya.

"Ya ela sesama kacung korporat aja uda semena mena. Gimana jadi bos."

Ada pula yang mengkritisi individu yang merekam video yang kini viral itu. Menurutnya, perekaman video yang diduga tanpa izin itu telah melanggar ranah privasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Klarifikasi Alfamart

Pihak Alfamart sendiri telah meminta maaf dan memberi klarifikasi terkait video viral yang rupanya terjadi di Kota Serang tersebut per 16 Januari 2023.

"Hari ini, Senin 16 Januari 2023, Alfamart telah memanggil dan menegur keras serta memberikan sanksi atas karyawan yang melakukan pengambilan video tersebut, sedangkan calon karyawan melanjutkan masa pelatihan kerja dengan menerapkan standar prosedur kerja dan komitmen untuk melayani konsumen dengan baik."

Pada poin kedua, Alfamart juga mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah menerapkan prosedur pengambilan video dalam proses penerimaan calon karyawan. Dengan demikian video yang beredar diambil tanpa sepengetahuan dan persetujuan Alfamart.

"Ata tindakan yang dilakukan oleh salah satu karyawan Alfamart tersbeut, maka kami memohon maaf dan sekaligus mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan, sehingga kedepan Alfamart dapat meningkatkan komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat Indonesia."

3 dari 4 halaman

Cara Berhadapan dengan Karyawan Pemula

Dalam dunia kerja, mengelola orang atau melatih karyawan baru mungkin akan menjadi tugas yang tidak mudah. Karyawan baru atau calon karyawan cenderung akan melakukan kesalahan sebagai proses adaptasi. Oleh karena itu diperlukan sikap dan kata-kata yang tepat untuk menegur dan memperbaiki kekeliruan mereka. 

1. Hindari Bersikap Seperti Bos

Mengutip laman ogranisasi pemberi kerja profesional Insperity, Inc. di Houston, Texas, AS, Direktur Performance Support Lisa Jasper menyarankan agar menghindari sikap bossy ketika karyawan menolak melakukan suatu tugas.

Sikap bossy adalah sikap merendahkan dan tidak hormat. Apabila ada pegawai yang tidak mengerti kenapa harus melakukan suatu hal, langkah yang sebaiknya dilakukan adalah dengan memberi mereka penjelasan terkait tugas tersebut. Bantu mereka melihat bahwa melakukan tugas yang diminta akan memberi manfaat bagi mereka, tim, serta perusahaan secara keseluruhan.

Sebagai supervisor atau pemimpin, Anda juga basi mencari tahu mengapa karyawan tidak mau melakukan apa yang diminta dengan cara melontarkan pertanyaan seperti, "Bantu saya memahami kenapa Anda menolak melakukan ini."

2. Lontarkan Pertanyaan yang Tepat

Pilihan kata dalam bertanya juga penting untuk diperhatikan oleh pemimpin. Kalimat seperti “Kenapa kamu tidak melakukan ini?” atau "Mengapa kamu melakukannya seperti itu?” sebaiknya dihindari. 

Kata "mengapa" merupakan motivator yang kuat ketika digunakan untuk menjelaskan sesuatu. Ini memungkinkan seseorang untuk mendengar alasan di balik suatu proses atau keyakinan, atau nilai di balik keputusan yang telah dibuat.

Mengapa juga bisa menjadi de-motivator jika digunakan untuk mempertanyakan perilaku seseorang. Sudah menjadi sifat manusia untuk merasa perlu mempertahankan alasan, keyakinan, atau nilai kita saat seseorang menantang kita dengan "Mengapa?"

Gunakan bagaimana atau apa sebagai gantinya. Frasa seperti "Apa yang bisa saya bantu?" atau "Apa yang dapat saya lakukan untuk mendukung Anda?" adalah alternatif yang baik.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Perlakukan dengan Hormat

3. Dukung Karyawan Pemula

Mengutip laman Forbes, pemimpin senior memiliki tanggung jawab untuk mendukung karyawan pemula, memastikan bahwa mereka merasa dihargai atas kontribusi mereka dan memupuk rasa memiliki terhadap perusahaan. 

Semua generasi, terutama generasi muda, ingin merasa suaranya didengar dan dihargai. Ketika mereka angkat bicara, doronglah. Terlibat dengan ide-ide mereka alih-alih menjelaskan mengapa mereka salah atau tidak berhasil. Gunakan pertanyaan untuk membantu mereka mengasah ide mereka alih-alih memberi tahu mereka apa yang harus dipikirkan. Yang terpenting, lihat mereka sebagai kontributor berharga bagi tim. 

4. Perlakukan Mereka Dengan Hormat

Hanya karena mereka masih muda dan/atau baru di organisasi Anda, bukan berarti mereka kekurangan pengetahuan, bakat, atau keterampilan. Mereka layak dihormati untuk hal-hal ini dan fakta bahwa mereka memilih Anda daripada majikan lain. Faktanya, terlepas dari siapa karyawannya atau seberapa junior mereka, rasa hormat sangat berkorelasi dengan keterlibatan.

5. Biarkan Mereka Melakukan Kesalahan Tanpa Rasa Takut

Beri mereka kesempatan untuk melakukan kesalahan tanpa takut ditegur. Akui ide-ide mereka dan hargai pendapat mereka. Buat mereka merasa didengar dan dilihat dan berikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan diri untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan mereka. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.