Sukses

Tingkatkan Kelincahan dan Sehatkan Jantung, Ini Manfaat Anak Main Tenis

Olahraga tenis mulai kembali diperbincangkan oleh masyarakat setelah digelarnya pertandingan Tiba Tiba Tenis.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga tenis mulai kembali diperbincangkan oleh masyarakat setelah digelarnya pertandingan Tiba Tiba Tenis. Bukan ajang tenis biasa, ini adalah pertandingan tenis antar figur publik seperti Raffi Ahmad, Desta, dan sederet artis Tanah Air lainnya.

Seperti olahraga lainnya, tenis juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, apakah tenis boleh dilakukan oleh anak-anak?

Menjawab pertanyaan ini, dokter spesialis kedokteran olahraga RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Antonius Andi Kurniawan mengatakan bahwa olahraga ini boleh dilakukan anak-anak.

“Olahraga tenis boleh dilakukan oleh anak-anak,” katanya kepada Health Liputan6.com melalui keterangan tertulis.

Andi menambahkan, ada beberapa manfaat yang akan didapat oleh anak-anak jika bermain tenis, termasuk:

- Meningkatkan kepadatan tulang

- Meningkatkan koordinasi mata dan tangan

- Meningkatkan koordinasi motorik kasar dan motorik halus

- Meningkatkan kesehatan jantung karena merupakan olahraga kardio

- Meningkatkan kelincahan dan kecepatan

- Meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot

- Meningkatkan keseimbangan

- Meningkatkan imunitas tubuh.

Seperti dikatakan Andi, tenis merupakan olahraga yang baik bagi jantung karena bersifat kardio. Hal ini ditandai dengan peningkatan denyut jantung dan peningkatan pernapasan ketika tenis.

British Journal of Sports Medicine memaparkan 17 penelitian terkait intensitas olahraga tenis dengan merekam denyut nadi subjek yang sedang bermain tenis secara tunggal. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa denyut jantung seseorang ketika bermain tenis mencapai 141-182 kali per menit. Ini sama dengan 70 hingga 90 persen denyut nadi maksimal. Sebagai informasi, untuk menghitung denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Temuan Lainnya

Temuan lainnya mengatakan bahwa:

- Rata-rata konsumsi oksigen seseorang ketika bermain tenis adalah 23,31 hingga 40,3 mililiter per kilogram per menit atau sama dengan 50 hingga 80 persen konsumsi oksigen maksimal

- Tenis juga terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Pemain tenis rekreasional usia 23 hingga 69 tahun yang rutin bermain dua kali seminggu selama sepuluh tahun memiliki lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak bermain tenis. Ini diungkap dalam British Journal of Sports Medicine.

- Selain itu, menurut penelitian Swank dkk, pemain rekreasional tenis usia 40 hingga 69 tahun mempunyai rata-rata kadar HDL (lemak baik) lebih tinggi dibandingkan kelompok lain yang tidak pernah bermain tenis.

3 dari 4 halaman

Turunkan Berat Badan?

Lantas, apakah olahraga tenis bisa membantu menurunkan berat badan?

Menurut Andi, Keberhasilan program penurunan berat badan tidak lepas dari keseimbangan kalori. Apabila kalori yang dikeluarkan oleh tubuh lebih besar dari kalori yang masuk, maka akan terjadi penurunan berat badan.

Kalori dikeluarkan melalui metabolisme tubuh, aktivitas olahraga, serta aktivitas sehari-hari yang bukan olahraga.

Jumlah kalori yang terbakar saat bermain tenis adalah sebagai berikut:

- Tenis tunggal pada kompetisi: 575 – 775 per jam

- Tenis tunggal pada non kompetisi: 350 – 500 kalori per jam

“Kesimpulannya, tenis bisa menjadi salah satu pilihan olahraga untuk menjaga kebugaran dan menurunkan berat badan, jika diimbangi dengan pemilihan menu makanan yang tepat,” katanya.

Ia pun memberi perhitungan durasi tenis dan penurunan berat badan sebagai berikut:

- Bermain tenis 1 jam setiap hari ditambah dengan aktivitas fisik yang aktif sepanjang hari dapat mencapai kalori defisit 500 kkal per hari

- Defisit 500 kkal per hari: defisit 3.500 kkal per minggu dapat menurunkan berat badan 0,5 hingga 1 kilogram per minggu.

4 dari 4 halaman

Persiapan Sebelum Main

Meski banyak memberikan manfaat, tapi tenis juga bisa menimbulkan risiko cedera jika tidak dilakukan dengan baik dan benar. Untuk itu, para pemain dan atlet perlu mencatat beberapa persiapan sebelum tenis sebagai berikut:

- Perlengkapan tenis yang tepat

Raket tenis harus sesuai dengan ukuran dan tingkat keahlian pemain karena jika berat raket terlalu ringan atau terlalu berat dapat meningkatkan risiko cedera bahu dan siku.

Hal ini juga harus didukung dengan cara atau teknik memegang raket yang tepat. Selain itu, ketegangan senar juga harus sesuai untuk dapat mencegah terjadinya cedera

- Menggunakan sepatu tenis yang baik dan tepat

Pastikan menggunakan sepatu yang dirancang khusus untuk tenis. Sepatu tenis harus menopang tumit dan membantu menjaga pergelangan kaki agar tidak berguling atau meluncur dari sisi ke sisi. Penggunaan sepatu yang tepat dapat menurunkan risiko keseleo, cedera pergelangan kaki, lutut, dan lower back.

- Menjalankan program latihan yang benar

Seseorang yang ingin bermain tenis sebaiknya berada dalam kondisi fisik yang baik. Selain itu, penting untuk selalu melakukan pemanasan dan peregangan, baik sebelum latihan maupun sebelum bertanding.

Pastikan bermain tenis dengan menggunakan teknik yang tepat sehingga mencegah terjadinya cedera. Apabila ada keluhan cedera, sebaiknya hentikan permainan, jangan memaksakan diri untuk tetap bermain tenis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.