Sukses

Cara Menurunkan Berat Badan dengan Defisit Kalori, Pola Diet yang Tak Menyiksa

Defisit kalori membantu seseorang yang diet untuk menurunkan berat badan

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini bertebaran banyak konten video orang-orang yang berhasil menurunkan berat badan setelah menjalani pola makan dengan prinsip defisit kalori.

Sejatinya prinsip defisit kalori mengharuskan pelaku diet untuk mengatur pola makan dengan lebih sedikit mengonsumsi jumlah kalori. Yang kemudian diimbangi dengan aktivitas fisik.

Dr Dewi Virdianti dari Kalbe Nutrisionals, mencontohkan, misal kebutuhan sehari-hari orang normal sebesar 2.000 kilo kalori, ketika menurunkan ingin menurunkan berat badan, asupan kalorinya dikurangi 500.

"Jadi, sekitar 1.500 kalori per hari," kata Dewi dalam Instagram Live di akun @ptkalbefarmatbk.

Meski mengurangi jumlah kalori yang masuk, tidak berarti makanan yang dipilih boleh asal-asalan. Tetap perhatikan semua sumber makanan yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

"Bisa juga dengan mengonsumsi makanan yang dapat membuat kenyang lebih lama seperti oat, ubi, kentang, talas, dan singkong," katanya.

Jadwal makan sehari-hari juga penting diperhatikan. Dalam hal ini, kata Dewi, bukan berarti orang diet tidak butuh sarapan, tidak makan malam, dan tidak makan siang.

Selain itu, diikuti juga dengan aktivitas fisik yang konsisten dan teratur sehingga menjadikan pola tersebut sebagai kebiasaan atau perubahan perilaku.

Apabila ingin menurunkan berat badan dengan diet yang tidak tepat dan tidak mengukuti pola gizi seimbang, berisiko terjadi komplikasi lain. Termasuk juga terjadi rebound, yakni berat badan akan kembali meningkat setelah program diet selesai, karena nafsu makan lebih tinggi.

Sebab, ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan craving untuk minta karbohidrat lebih banyak.

"Tapi tentu harus diikuti dengan keseimbangan atau pola aktivitas kita. Jadi, kalau kegiatan sehari-hari kita hanya kebanyakan duduk atau rebahan, asupan kalorinya juga harus dikurangi," ujarnya.

"Tapi kalau aktivitasnya banyak, kita rajin olahraga, asupan kalorinya bisa 2.000 atau bahkan bisa lebih," dia menekankan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Atur Pola Makan

Dilanjut Dewi bahwa pengaturan pola makan berarti gizi juga akan seimbang. Tidak kebanyakan karbohidrat, kebanyakan lemak, maupun kurang karbohidrat karena karbohidrat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi.

"Pola makan gizi seimbang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya malanutrisi selama diet," katanya.

Malanutrisi merupakan kelainan asupan nutrisi atau ketidakseimbangan. Baik kelebihan nutrisi yang menyebabkan obesitas (overweight) atau kekurangan nutrisi (tubuh kurus) yang berisiko munculnya penyakit lain.

Menurut Dewi, apabila terjadi malanutrisi, tubuh mudah pegal-pegal, lemas, gangguan sistem imun dan pembentukan hormon karena kekurangan protein, otot terasa keram akibat kekurangan kalsium, bahkan pingsan karena kehabisan energi.

 

3 dari 4 halaman

Prinsip Isi Piringku

Salah satu cara tepat dalam mengukur porsi makan tanpa diet ialah dengan pola Isi Piringku. Pada satu per tiga piring diisi dengan makanan pokok, satu per tiga lainnya diisi sayur-sayuran, serta satu per tiga terakhir diisi dengan lauk dan buah. Kemudian, bisa ditambah susu sebagai camilan.

"Tapi susunya juga diperhatikan yang kalorinya juga tidak tinggi, misalnya Slim & Fit dengan kalori sebesar 200 kalori. Itu bisa jadi meal replacement juga kalau memang kita mau menjaga berat badan tapi asupan nutrisinya tetap sesuai, ataupun camilan Slim & Fit cookies, dengan 90 kalori," Dewi menambahkan.

Brand Manager Slim & Fit Kalbe Nutritionals, Aditya Pratama Somanta, menjelaskan, susu Slim & Fit 200 Kkal, mengandung tinggi kalsium, serat, rendah gula, 12 vitamin, dan lima mineral.

 

4 dari 4 halaman

Prinsip Menurunkan Berat Badan

Idealnya, lanjut Dewi, untuk menurunkan berat badan seseorang membutuhkan sekitar 1200-1500 kalori per hari, tapi untuk mengetahui keburuhan kalori harian setiap orang harus meneysuaikan Indeks Massa Tubuh atau BMI (Body Mass Index) masing-masing. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.