Sukses

Selain Menyegarkan, Ini Manfaat dari Penggunaan Obat Kumur Setelah Gosok Gigi

Penggunaan obat kumur dianjurkan sebanyak dua kali sehari. Fungsinya untuk membantu mengangkat kotoran dengan bonus menyegarkan.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan obat kumur atau mouthwash sudah sangat umum dilakukan. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa obat kumur hanya berguna untuk menyegarkan area dalam mulut. Padahal, obat kumur juga punya manfaat lainnya lho.

Co-founder sekaligus chief marketing officer Rata Indonesia, drg Deviana Maria menjelaskan bahwa menyegarkan area mulut dengan obat kumur sebenarnya hanya bonus.

Manfaat utamanya justru terletak pada kemampuannya untuk membantu membersihkan dan mengangkat sisa-sisa kotoran yang ada pada gigi. Deviana pun menyarankan penggunaan obat kumur sebanyak dua kali dalam sehari.

"Mouthwash sendiri boleh satu atau dua kali sehari. Sebenarnya mouthwash itu gunanya buat apa sih? Untuk membantu menghilangkan kotoran yang masih nempel di gigi kita," ujar Deviana pada Health Liputan6.com ditulis Rabu, (24/8/2022).

"Jadi yang pertama dengan gosok gigi dulu ya kan, semua (kotoran)nya keangkat. Kedua dengan benang gigi, yang ketiga dibantu dengan mouthwash untuk menghilangkan sisa-sisa makanan ataupun plak. Nah bonusnya mouthwash, kita berasa lebih segar," tambahnya.

Deviana mengungkapkan bahwa terdapat pula cara-cara lainnya yang bisa dilakukan untuk merawat gigi dari rumah. Seperti diketahui, sikat gigi dianjurkan sebanyak dua kali dalam sehari.

"Sikat gigi dua kali sehari sudah cukup dengan odol yang ada fluoridenya. Setelah gosok gigi dianjurkan untuk memakai benang gigi. Kenapa pakai benang gigi? Kalau ada sisa makanan yang nyangkut diantara gigi, ada plak, dan lain-lain itu lebih terjangkau dengan benang gigi," kata Deviana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Periksa Kondisi Gigi

Selain dengan mengupayakan perawatan gigi dari rumah, Deviana menganjurkan untuk memeriksakan kondisi gigi minimal satu tahun sekali. Mengingat tidak semua kotoran mampu dibersihkan dengan mandiri.

"Kayak karang gigi. Saya dokter gigi saja di rumah enggak bisa bersihin sendiri, karena memang karang gigi kan plak yang sudah mengeras di belakang gigi kita. Jadi bersihinnya memang perlu alat khusus," kata Deviana.

Menurut Deviana, waktu yang dianjurkan adalah dua kali dalam setahun atau setiap enam bulan sekali. Hal tersebut lantaran pada gigi yang bersih dan sehat, karang gigi akan mulai muncul pada bulan keenam.

"Biasanya pembersihan karang gigi dianjurkan setahun dua kali. Jadi setiap enam bulan. Kenapa? Karena biasa normalnya kalau susunan gigi kamu rata, kamu gosok gigi dan pakai benang gigi setiap hari, karang gigi itu biasanya akan mulai menumpuk di bulan keenam," ujar Deviana.

"Nah kalau dia (karang gigi) kelamaan nempel di gusi, gusi kan kayak kulit ya. Kelamaan nempel lama-lama keteken, terus gusinya lama-lama turun," kata Deviana.

3 dari 4 halaman

Manfaat Memiliki Gigi yang Rapi

Dalam kesempatan yang sama, Deviana juga mengungkapkan bahwa memiliki gigi yang rapi pun bukan sekadar untuk estetika. Gigi yang rapi juga erat kaitannya dengan kesehatan gigi.

Menurut Deviana, gigi yang rapi juga dapat mencegah adanya penumpukan karang atau terjadinya gigi berlubang. Hal tersebut karena gigi akan menjadi lebih murah dibersihkan jika berada pada kondisi rapi.

"Jadi dengan mempunyai gigi yang susunannya rata atau rapi, pasti bersihinnya jauh lebih gampang. Mencegah terjadinya gigi berlubang, karang gigi menumpuk, dan lainnya," ujar Deviana.

Terlebih, pada pada gigi yang tidak rapi, saliva tidak dapat sepenuhnya efektif untuk membantu membersihkan kotoran secara alami.

"Padahal di mulut kita itu kan ada saliva atau air ludah yang gunanya untuk membersihkan kotoran yang ada dalam gigi. Tapi kalau penumpukan dalam giginya saja berantakan, susah untuk membersihkannya," kata Deviana.

4 dari 4 halaman

Gigi Berantakan Lebih Susah Dibersihkan

Deviana Maria pun mengungkapkan alasan dibalik pentingnya memiliki gigi yang rapi. Menurutnya, gigi yang berantakan umumnya menjadi lebih sulit untuk dibersihkan.

"Kenapa sih susunan gigi kita tuh perlu rapi atau sesuai dengan standar? Karena gigi rapi itu biasanya pertama lebih mudah dibersihkan. Aku selalu kalau ngomong ke pasien itu pakai perumpamaan. Misalnya di rumah kita punya furnitur berantakan depan belakang, terus ukurannya aneh-aneh. Buat bersihin debu itu susah banget kan," ujar Deviana.

"Nah sama kayak gigi. Kalau dia saling bertumpukan depan belakang, posisinya aneh. Sekalinya kita makan, kita mau bersihkan pakai gosok gigi itu susah banget. Bahkan pakai benang gigi pun juga susah," tambahnya.

Sedangkan menurut Deviana, saat gigi berantakan dan kotoran sulit dibersihkan, kotoran akhirnya bisa menumpuk dan menciptakan karang gigi atau kebolongan pada masing-masing gigi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.