Sukses

Lakukan 3 Kegiatan Ini di Rumah Kurangi Risiko Demensia Alias Pikun

Risiko demensia dapat ditekan dengan rajin melakukan pekerjaan rumah tangga

Liputan6.com, Jakarta - Aktif dalam kehidupan sehari-hari dapat menurunkan risiko demensia. Salah satunya dengan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Apa itu demensia? Demensia adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan kognitif, seperti ingatan atau kemampuan untuk membuat keputusan.

Demensia dapat bergejala ringan hingga gejala parah yang menyebabkan seseorang bergantung hidupnya pada orang lain.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa melakukan kegiatan sehari-hari seperti pekerjaan rumah tangga, olahraga, dan mengunjungi keluarga dan teman dapat menurunkan risiko terkena demensia alias pikun.

Demensia lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Sekitar sepertiga dari semua orang berusia 85 dan lebih tua memiliki beberapa bentuk demensia

"Pengobatan untuk demensia masih terbatas sejauh ini," rekan penulis studi Huan Song, MD, PhD, profesor riset di Universitas Sichuan di Chengdu, Cina,dilansir dari laman Very Well Health pada Senin, 22 Agustus 2022. 

Song menganggap penting untuk mengetahui apakah beberapa perubahan mudah, seperti mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, dapat menjadi intervensi yang efektif untuk pencegahan demensia.

Aktivitas yang Turunkan Risiko Demensia

Studi Song --- yang diterbitkan dalam jurnal Neurology --- menganalisis data dari 501.376 orang dari Biobank Inggris dengan usia rata-rata 56 tahun. Tidak ada peserta yang mengalami demensia pada awal penelitian.

Peserta diminta untuk mengisi kuesioner di awal penelitian tentang aktivitas fisik yang mereka lakukan, termasuk menaiki tangga, berjalan, dan melakukan olahraga yang lebih intens, serta seberapa sering mereka melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengunjungi teman.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kegiatan Sehari-Hari Cegah Demensia

Peneliti menindak lanjuti sekitar 10,5 tahun, dan 5.185 orang didiagnosis menderita demensia. Para peneliti menemukan bahwa aktivitas tertentu tampaknya terkait dengan penurunan risiko demensia. Itu termasuk:

- Berolahraga secara teratur (risiko 35 persen lebih rendah)

- Melakukan pekerjaan rumah tangga (21 persen risiko lebih rendah)

- Mengunjungi dengan keluarga dan teman setiap hari (risiko 15 persen lebih rendah)

Sayangnya, salah satu keterbatasan penelitian ini adalah UK Biobank bukanlah sampel yang sangat beragam secara etnis.

Selain itu, tingkat aktivitas peserta dan aktivitas mental dilaporkan sendiri, jadi, peneliti harus menganggapnya sebagai nilai nominal.

Song mengatakan sulit untuk mengetahui apakah olahraga dan aktivitas pada orang yang lebih muda dapat membantu mencegah demensia.

Studi ini berfokus pada orang dewasa yang lebih tua dengan risiko demensia yang lebih tinggi. 

 

 

3 dari 4 halaman

Kenapa Aktif Itu Bagus?

Sebelumnya juga ada penelitian yang mengaitkan demensia dengan tetap aktif.  Studi yang diterbitkan di JAMA Network Open tahun lalu menganalisis data dari 43.896 orang, dengan fokus pada seberapa banyak aktivitas fisik harian yang mereka lakukan dan risiko terkena demensia. 

Para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena demensia.

Studi lain pada 2021 menganalisis data dari 62.286 peserta di Korea dan menemukan bahwa peningkatan tingkat aktivitas fisik, termasuk aktivitas intensitas cahaya yang rendah, dikaitkan dengan penurunan risiko demensia pada orang dewasa yang lebih tua.

Demensia terjadi ketika neuron sehat di otak mulai mati lebih cepat dari biasanya. Seperti yang dijelaskan Song, aktivitas dapat membantu meningkatkan kesehatan dan jumlah neuron di otak.

 

4 dari 4 halaman

Cegah Demensia dengan Berolahraga

Song mengatakan temuan timnya menunjukkan bahwa aktivitas teratur dalam bentuk apa pun dapat membantu risiko demensia, bahkan jika olahraga adalah yang paling membantu.

"Olahraga yang sebenarnya dan aktivitas rutin—seperti pekerjaan rumah tangga—membantu mengurangi risiko demensia, tetapi manfaat dari olahraga di waktu senggang mungkin lebih menonjol," katanya.

Amit Sachdev, MD, associate chief medical officer di Department of Neurology and Ophthalmology di Michigan State University, setuju.

“Tubuh yang sehat menghasilkan otak yang sehat. Kesehatan keseluruhan yang lebih baik adalah yang terbaik," katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.