Sukses

Anak Terhindar dari Stunting Apabila Orangtua Melakukan Ini Sebelum Nikah

Orangtua berperan penting mencegah terjadinya stunting sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Liputan6.com, Jakarta - Periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan adalah pondasi utama kehidupan manusia di masa depan, yang dimulai sejak awal konsepsi (pembuahan) atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah kelahiran atau sampai anak berumur dua tahun. Pada periode ini, terjadi proses perkembangan otak, pertumbuhan badan, perkembangan sistem metabolisme tubuh dan sistem pembentukan kekebalan tubuh yang begitu cepat.

Itu mengapa calon pasangan suami istri yang kelak akan menjadi orangtua harus mempersiapkan semuanya dengan baik di 200 hari sebelum terjadinya pembuahan, seperti rutin minum vitamin yang terdiri dari asam folat, DHA, B3.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nopian Andusti SE MT, mengatakan, periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini harus dimanfaatkan dengan optimal, karena proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat.

Sebab, kata dia, masa tersebut merupakan 'periode emas' yang apabila anak dibina dengan baik akan mendukung tahap perkembangan selanjutnya berkembang secara optimal.

Dijelaskan Nopian, dalam kerangka pembangunan kualitas sumber daya manusia, permasalahan stunting merupakan salah satu bagian dari double burden malnutrition yang berdampak merugikan dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi.

 

 

Dalam jangka pendek, lanjut Nopia, stunting akan berkaitan dengan perkembangan sel otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak menjadi tidak optimal.

"Dan pada jangka panjang akan menyebabkan kemampuan kognitif menjadi rendah, sehingga pada akhirnya menurunkan produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi," kata Nopian dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 20 Juni 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Stimulasi Meningkatkan Motorik Bayi

Nopian menambahkan bahwa pengasuhan menjadi salah satu penanganan utama yang dapat diberikan kepada anak berumur nol sampai dengan 12 bulan dengan memberi pola asuh yang tepat.

Dia juga menyarankan kepada ibu yang memiliki bayi untuk dapat menstimulasi secara penuh guna meningkatkan perkembangan motorik halus, kasar, sosial, dan bahasa pada bayi

 

3 dari 4 halaman

Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita

Lebih lanjut Nopian mengatakan bahwa orangtua dan keluarga perlu mendapatkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengasuhan, salah satunya dilaksanakan melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).

Kegiatan yang dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh kader BKB kepada orangtua dan anggota keluarga lain, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.

"Dalam hal ini juga harus memberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI Eksklusif sampai usia enam bulan, serta pemberian ASI bersama dengan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sampai anak berumur dua tahun," katanya.

"Lalu memberikan imunisasi secara lengkap, termasuk pemberian vitamin A, Zink, dan obat cacing untuk penanganan stunting," dia menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Kata IDAI

Dilanjutkan Dr dr Fitri Hartanto SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia bahwa nutrisi sangat penting di awal tahun kehidupan, karena nutrisi yang optimal sejak konsepsi hingga masa bayi dan anak usia dini sangat penting guna mencapai potensi maksimal.

"Ada tiga area perubahan yang utama. Pertama, body atau berat badan meningkat 300 persen pada tahun pertama dan panjang bertambah 75 persen dalam dua tahun pertama. Kedua, brain atau otak yang berhubungan dengan percepatan petumbuhan sel otak 80 persen, mencerminkan perubahan neuroanatomi, neurokimia, dan neurofisiologi," katanya.

"Ketiga, sistem imun perkembangan imunitas bawaan dan adaptif," Fitri menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.