Sukses

Anak Usia 5-11 di AS Bisa Booster Vaksin COVID-19, Bagaimana dengan Indonesia?

Anak 5-11 tahun di AS sudah diizinkan mendapat booster vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak usia 5-11 tahun di Amerika Serikat (AS) sudah diizinkan mendapatkan booster vaksin COVID-19. Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS pada 19 Mei 2022.

Lantas, bagaimana dengan vaksin booster COVID-19 untuk anak 5-11 tahun di Indonesia? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menanggapi, bahwa ketetapan booster vaksin untuk anak di bawah 18 tahun belum ada.

Saat ini, belum ada update (pembaruan) info terbaru untuk vaksin booster bagi (anak) usia 18 tahun ke bawah. Jika ada (info terbaru), akan segera kami infokan ke rekan media, demikian respons BPOM RI yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Jumat, 20 Mei 2022.

Di Indonesia, sasaran vaksinasi booster baru ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia dan penderita imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dua kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

Pelaksanaan vaksinasi booster di Indonesia sudah dimulai sejak 12 Januari 2022 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program vaksin booster ini dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.

Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin COVID-19 yang ada pada tahun 2022. Sebab, jenis vaksin booster akan berbeda dengan ketersediaan vaksin tahun lalu. Pemerintah juga mempertimbangkan hasil riset yang dilakukan oleh para peneliti dalam negeri maupun luar negeri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4,8 Juta Anak 5-11 Tahun di AS Kena COVID-19

Setelah pertemuan Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) pada 19 Mei 2022, CDC memperluas pemberian dosis booster vaksin COVID-19 untuk anak berusia 5 tahun ke atas.

CDC sekarang merekomendasikan bahwa anak-anak usia 5 sampai 11 tahun harus menerima suntikan booster 5 bulan setelah diberi vaksinasi Pfizer-BioNTech primer. Pemberian booster di AS ini didasarkan lebih dari 4,8 juta anak usia 5 hingga 11 tahun didiagnosis dengan COVID-19, 15.000 dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 180 meninggal sejak awal pandemi COVID-19.

Saat kasus COVID-19 meningkat di seluruh dunia, dosis booster akan membantu memulihkan dan meningkatkan perlindungan terhadap penyakit parah dengan aman.

Dengan demikian, CDC memperkuat rekomendasinya bahwa mereka yang berusia 12 tahun ke atas yang mengalami gangguan kekebalan dan mereka yang berusia 50 tahun ke atas juga harus menerima dosis booster kedua, setidaknya 4 bulan usai (booster) yang pertama.

Selama sebulan terakhir, kami telah melihat peningkatan yang stabil dalam kasus COVID-19, dengan peningkatan tajam dan substansial rawat inap untuk orang Amerika yang lebih tua, tulis CDC dalam pernyataan resmi berjudul, CDC Strengthens Recommendations and Expands Eligibility for COVID-19 Booster Shots.

Sementara orang Amerika yang lebih tua memiliki cakupan tertinggi dari semua kelompok usia dosis booster pertama, kebanyakan mereka yang lebih tua menerima dosis terakhir mereka (baik primer atau dosis booster pertama mereka) beberapa bulan yang lalu, sehingga rentan tanpa perlindungan yang mungkin mereka perlukan. mencegah penyakit berat, rawat inap, dan kematian.

3 dari 4 halaman

Lindungi Anak dengan Booster

Direktur CDC Dr. Rochelle P. Walensky menekankan, persetujuan pemberian vaksin booster untuk anak usia 5-11 tahun di AS. Ditegaskan, jumlah anak yang harus terlindungi dengan booster diharapkan dapat meningkat, sehingga memberikan proteksi dari penularan virus Corona.

“Hari ini, saya mendukung keputusan ACIP untuk memperluas pemberian dosis booster vaksin COVID-19. Anak-anak 5 sampai 11 harus menerima dosis booster setidaknya 5 bulan setelah vaksinasi primer. Vaksinasi primer di antara kelompok usia ini tertinggal dari kelompok usia lainnya, sehingga rentan terhadap penyakit," terangnya.

"Dengan lebih dari 18 juta dosis yang diberikan pada kelompok usia ini, kita tahu bahwa vaksin ini aman. Kita harus terus meningkatkan jumlah anak yang dilindungi. Saya mendorong orangtua untuk memberi tahu anak-anak mereka tentang rekomendasi vaksin COVID-19 dari CDC."

Lebih lanjut, Rochelle mengatakan, penting bagi semua orang untuk memiliki perlindungan yang dibutuhkan.

"Jadi, CDC juga memperkuat rekomendasi booster lainnya. Mereka yang berusia 50 tahun ke atas dan mereka yang berusia 12 tahun ke atas dan dengan gangguan kekebalan harus mendapatkan dosis booster kedua," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Booster Vaksin Pfizer

Sebelumnya, pada 17 Mei 2022, Food and Drug Administration (FDA) AS memperbarui otorisasi izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk Vaksin Pfizer-BioNTech. Bahwa FDA mengizinkan penggunaan booster untuk diberikan kepada anak usia 5 hingga 11 tahun.

Pemberian vaksin Pfizer sebagai booster setidaknya lima bulan setelah selesai vaksinasi COVID-19 primer dari seri utama dengan Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.

FDA Commissioner Robert M. Califf mengatakan, penggunaan dosis booster tunggal Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun bertujuan memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap COVID-19.

“Meskipun sebagian besar kasus COVID-19 cenderung tidak terlalu parah pada anak-anak daripada orang dewasa, gelombang Omicron membuat lebih banyak anak-anak sakit karena penyakit tersebut dan dirawat di rumah sakit,” kata Robert melalui pernyataan resmi FDA baru-baru ini.

"Anak-anak juga mungkin mengalami efek jangka panjang, bahkan setelah pengobatan awal. Vaksinasi terus menjadi cara paling efektif untuk mencegah COVID-19 serta aman. Jika anak Anda memenuhi syarat untuk Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 dan belum menerima vaksin primer, memvaksinasi mereka dapat membantu melindungi dari kemungkinan konsekuensi parah yang dapat terjadi, seperti rawat inap dan kematian.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.