Sukses

Gelar Lomba hingga Punya Duta, Cara Rumah Sakit EMC Peringati Hari Kebersihan Tangan Sedunia

Hari Kebersihan Tangan Sedunia atau World Hand Hygiene Day jatuh setiap 5 Mei dan telah diperingati oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2008.

Liputan6.com, Jakarta Hari Kebersihan Tangan Sedunia atau World Hand Hygiene Day jatuh setiap 5 Mei dan telah diperingati oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2008.

Untuk merayakan momen ini, Head of Nursing RS EMC Tangerang Nurseha B.N.,S.Kep.,MARS bercerita terkait program kebersihan tangan yang dimiliki EMC Group.

“Tentu dalam rangka Hari Kebersihan Tangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Mei 2022, kami mengadakan dekorasi setiap unit dan aktivitas bertema cuci tangan untuk mempromosikan betapa pentingnya mencuci tangan,” ujar Nurseha dalam Health Monday Liputan6.com Senin (9/5/2022).

Pihaknya juga menggelar lomba antar grup untuk membuat video edukasi bagaimana melakukan cuci tangan yang baik dan benar.

“Dan hari ini, di puncak perayaannya, kami juga mempunyai duta-duta kebersihan tangan yang terjun langsung ke lapangan, bertemu langsung dengan pasien rawat jalan, rawat inap, dan pasien anak. Biasanya anak-anak tertarik mengikuti program ini.”

Ia juga mengatakan, pasien-pasien adalah kelompok orang yang memiliki imun lemah. Maka dari itu, cuci tangan menjadi amat penting bagi mereka. Pasalnya, salah satu tujuan mencuci tangan adalah menghindari transmisi penyakit.

“Budaya cuci tangan itu tidak bisa dilakukan hanya hari ini atau satu hari saja, tapi harus terus menerus.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Strategi Menjalankan Program Cuci Tangan

Nurseha juga menjelaskan terkait strategi EMC dalam menerapkan program cuci tangan. Menurutnya, budaya cuci tangan perlu dilakukan terus-menerus, maka kerja sama dari semua pihak perlu dikuatkan.

“Komitmen dari semua management harus sama, baik top management maupun down level. Dari top management memfasilitasi wastafel yang terjangkau dan mencukupi, dilengkapi dengan sabun, tisu, dan tong sampah.”

“Sedangkan, para staf diberikan mandatory training secara rutin terkait bagaimana melakukan cuci tangan yang betul, baik dari dokter, perawat, maupun tenant rumah sakit.”

Berbagai poster dan banner terkait cuci tangan juga dibuat agar tata cara cuci tangan dapat dilihat dengan mudah.

“Untuk menciptakan iklim atau budaya ini memang enggak mudah dan memang harus terus-menerus sehingga bisa menciptakan organisasi yang aman,” tuturnya.

Hal ini juga merupakan upaya dalam merespons COVID-19. Pasalnya, mencuci tangan menjadi salah satu protokol kesehatan yang tidak boleh terlewat. Lewat mencuci tangan, virus-virus yang menempel di tangan hilang dan potensi infeksi pun menurun.

3 dari 4 halaman

Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

Dalam mencuci tangan, sabun dan hand sanitizer selalu menjadi andalan. Namun, kedua hal ini tidak dapat bekerja maksimal tanpa disertai cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Dalam modul berjudul Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan RI bersama GERMAS dan UNICEF, dijelaskan cara mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat. Dalam modul tersebut disampaikan bahwa setidaknya cuci tangan dilakukan selama 40 detik, ini adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi COVID-19.

“Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir adalah cara yang paling hemat biaya untuk melindungi kita dari penyakit menular, termasuk COVID-19,” seperti disampaikan Kemenkes.

Cara mencuci tangan yang benar harus dilakukan dengan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Apabila tidak ada keran, cara mencuci tangan yang benar bisa menggunakan timba atau wadah lain untuk mengalirkan air. Itulah cara mencuci tangan yang perlu diketahui.

Memahami cara mencuci tangan pakai yang benar adalah menggunakan sabun karena mencuci tangan tanpa sabun tidak cukup mematikan kuman penyebab penyakit.

4 dari 4 halaman

Langkah-Langkah

Cara mencuci tangan pakai sabun yang benar minimal dilakukan selama 40-60 detik dengan mengikuti langkah yang dianjurkan sebagai berikut:

-Basahi tangan dengan air bersih

-Gunakan sabun pada tangan secukupnya

-Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya

-Gosok punggung tangan dan sela jari

-Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan

-Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan

-Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar

-Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun

-Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir

-Keringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tisu

-Bersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tisu.

Lantas, kapan waktu mencuci tangan yang baik untuk mencegah terjadinya infeksi penyakit? Berikut anjuran Kemenkes:

-Sebelum makan

-Sesudah buang air besar dan menggunakan toilet

-Sebelum memegang bayi

-Sesudah mengganti popok, menceboki/membersihkan anak yang telah menggunakan toilet

-Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.