Sukses

Hadapi Varian Omicron di Tengah Pandemi COVID-19: Boleh Lelah tapi Jangan Menyerah

Rasa lelah mungkin sudah hadir atau mungkin hilang dan muncul dalam perasaan selama dua tahun terakhir ini, tapi perjuangan belum selesai dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang terjadi di dunia ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dua tahun sudah kita hidup berjuang melawan COVID-19 di Indonesia. Rasa lelah mungkin telah hadir atau mungkin hilang dan muncul dalam perasaan selama dua tahun terakhir ini, tapi perjuangan belum selesai dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang terjadi di dunia ini.

"Iya, kita boleh lelah tapi jangan nyerah," kata dokter spesialis penyakit dalam Ceva Wicaksono Pitoyo.

"Kalau lelah, kita semua lelah tapi mari berjuang bersama-sama," kata Ceva dalam diskusi daring yang disiarkan di YouTube Kemenkes bertajuk Waspada Omicron ditulis Jumat (4/3/2022).

Saat ini, penularan COVID-19 masih terjadi di Tanah Air. Ketika penularan masih tinggi maka potensi virus bermutasi untuk menjadi lebih berbahaya dari Delta atau pun jadi lebih ringan saja bisa terjadi.

Protokol kesehatan ketat harus tetap dilakukan terlebih pada saat ini kala varian Omicron mendominasi penularan infeksi COVID-19.

"Pada Omicron, mutasi ada di bagian asam amino virus ini. Mutasi yang terjadi membuat virus jadi mudah menempel pada sel-sel tubuh manusia," kata Ceva.

Ia mengibaratkan Omicron seperti hewan yang memilki cakar dan gigi. Pada bagian cakar lebih tajam sehingga mudah melompat dan mencengkram. Namun, giginya tidak tajam atau taringnya tumpul sehingga bila digigit tidak terlalu dalam.

"Pada Omicron, persentase meninggal memang lebih kecil tapi dalan penularan lebih ganas karena bisa 5x mudah menular dari varian sebelumnya," terang Ceva.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dari Pandemi ke Endemi

Bersabar dan beradaptasi dengan tetap disiplin protokol kesehatan adalah cara untuk tetap bertahan selama pandemi. Hal ini perlu dilakukan mengingat kapan endemi terjadi belum diketahui. Seluruh elemen masyarakat mau tak mau harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan. 

“Sesuai prediksi para ahli, pandemi akan berlangsung lama, tidak ada yang tahu berapa lama, sehingga kita harus dapat beradaptasi agar tetap bisa hidup secara produktif, dan menjaga sistem kesehatan kita agar selalu kuat dan menjaga roda perekonomian agar terus berjalan,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat acara Economy and Environment: Towards a Revolutionary Future, Kamis (24/2/2022) 

3 dari 3 halaman

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia

    Pandemi COVID-19

  • Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

    Corona

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron