Sukses

Bukan Demam dan Anosmia, Ini 3 Gejala Omicron yang Umum Dialami

Perhatikan gejala Omicron yang umum dialami pasien COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan memaparkan apa saja gejala Omicron yang umum dialami pasien. Yang secara umum bukanlah demam seperti terinfeksi varian Virus Corona lain.

"Gejalanya juga agak berbeda sedikit. Kalau dulu umumnya adalah gejalanya demam, sekarang biasanya nyeri tenggorok, batuk, dan hidung tersumbat," ujar Erlina saat Konferensi Pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

Manifestasi klinis gejala COVID-19, termasuk Omicron beragam dan ada pengaruh komorbid yang bisa memperberat kondisi pasien. Gejala COVID-19, termasuk Omicron juga ada yang asimptomatik (tanpa gejala) dan bergejala.

Walau rata-rata sebagian besar kasus Omicron bergejala ringan atau tanpa gejala, kelompok rentan tertentu, terlebih mempunyai riwayat komorbid dapat makin memperburuk kondisi.

"Gejala Omicron juga kita bagi, ada ringan, sedang, berat, dan kritis. Gejala-gejala ini bila ditemukan pada orang-orang dengan komorbid, seperti hipertensi, diabetes melitus, geriatri, penyakit autoimun, penyakit ginjal gagal jantung dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)," kata Erlina.

"Maka, ini biasanya yang punya komorbid akan menjadi penyebab parahnya penyakit hingga menimbulkan kematian," dia menekankan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perburukan pada Pasien Omicron

Kondisi perburukan pada pasien Omicron, menurut Erlina juga bisa terjadi dari adanya riwayat penyakit kardiovaskuler. Ketika terinfeksi Omicron, kondisi seseorang bisa memburuk.

"Penyakit kardiovaskuler adalah kondisi yang membuat cepat terjadi perburukan. Jadi, kan ini menyebabkan perburukan kondisi klinis di rumah sakit," lanjutnya.

"Kalau perburukan ini sangat berat, biasanya masuk ke perawatan ICU. Itu saja bisa terjadi peningkatan angka mortalitas. Jangan sampai pasien-pasien masuk ICU, karena biasanya angka kematian tinggi."

Melihat gejala Omicron, masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap penularan Omicron. Data-data menunjukkan, dalam dua minggu terakhir saja, lebih dari 10 kali lipat peningkatan kasus.

"Ini menunjukkan bahwa memang varian Omicron ini sangat mudah menular. Kita mesti waspada," pungkas Erlina.

3 dari 3 halaman

Infografis Pasien Covid-19 Gejala Ringan dan OTG Diimbau Isolasi Mandiri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.