Sukses

Kemenkes: Kasus Probable Omicron di Indonesia Capai 1.800

dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan kasus probable Omicron di Indonesia sudah mencapai 1.800 kasus.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa kasus probable COVID-19 Omicron di Indonesia saat ini ada sebanyak 1.800.

"Kalau kita melihat, kasus probable Omicron saat ini sudah 1.800," ujar Nadia dalam webinar Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries pada Minggu, 16 Januari 2022.

Mengutip laman Sehatnegeriku.kemenkes.go.id, kasus probable merupakan orang yang masuk dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat atau gagal nafas akibat adanya cairan di aveoli paru-paru.

Dalam kesempatan tersebut, Nadia juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasien Omicron didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Per tanggal 15 Januari dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif. Di mana sebagian besar dari kasus Omicron yang positif ini adalah merupakan PPLN sebanyak 569 dan transmisi lokal 155," kata Nadia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5 Negara Tertinggi PPLN

Nadia mengungkapkan bahwa ada lima negara PPLN terbanyak di Indonesia saat ini. Kelimanya adalah Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

"Tentunya untuk penyebaran varian Omicron pemerintah terus melakukan berbagai upaya-upaya penguatan di pintu masuk kita. Terutama terkait pembatasan serta mengatur durasi masa karantina bagi PPLN," ujar Nadia.

Tak hanya itu, Nadia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, isolasi terpusat di rumah sakit atau Wisma Atlet juga masih diberlakukan untuk pasien Omicron.

"Kedepan jika kasus Omicron terus bertambah, kemungkinan isolasi akan dilakukan secara mandiri. Tapi akan dilakukan pengawasan yang kuat dari puskesmas maupun pelayanan kesehatan setempat, serta dukungan dari layanan telemedisin," kata Nadia.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.
    Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    Omicron Covid

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron Covid-19

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.
    Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    varian omicron

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    COVID-19 omicron

  • Dikenal dengan varian B.1.1.529

    covid-19 varian omicron

  • Infeksi saluran pernapasan akut merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau lebih bagian saluran pernapasan.

    ISPA