Sukses

IPB Kini Punya Laboratorium Canggih, Proses Pengujian Virus dan Bakteri Tak Pakai Lama

Laboratorium ini berkat kerjasama Unit Laboratorium Jasa Pengujian dan Sertifikasi IPB University bersama Wings Group Indonesia.

Liputan6.com, Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) baru saja melahirkan unit laboratorium pertama yang mampu melakukan pengujian virus untuk produk perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) dan alat kesehatan (alkes).

Dengan lahirnya laboratorium bertingkat keamanan biologi atau biosafety level 2 atau BSL 2, proses pengujian bakteri, fungi, dan virus kini dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat. Biayanya pun terjangkau. Sehingga tak usah lagi ke luar negeri.

Laboratorium Mikrobiologi yang diresmikan di Kampus Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat pada Senin, 27 Desember 2021, merupakan kerjasama antara Unit Laboratorium Jasa Pengujian dan Sertifikasi IPB University bersama Wings Group Indonesia.

Wakil Rektor Inovasi dan Bisnis IPB Bogor, Prof Dr Erika Budiarti Laconi MS, mengapresiasi langkah dari Wings Group dalam membantu pengembangan laboratorium di Indonesia. 

Sebab, kata Erika, pengujian menjadi penting lantaran kesehatan masyarakat merupakan salah satu hal utama yang harus dilindungi dan dijaga.

"Dengan adanya bantuan ini, tentunya proses ini dapat dijalankan dengan lebih cepat. Lebih mudah dan terjangkau, tanpa harus mengirimkan sampel ke luar negeri terlebih dahulu," katanya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 3 Januari 2022.

Selain itu, Erika juga mengatakan bahwa kehadiran Laboratorium Mikrobiologi tersebut juga dapat mendukung program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung Kemendikbud Ristek.

"Mudah-mudahan dengan laboratorium ini tak hanya bagi konsumen, tapi juga bisa menjadi tempat bagi program MBKM sehingga nantinya mahasiswa dapat lulus dengan terampil," Erika menambahkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Asal Muasal Lahirnya Laboratorium Ini

Dijelaskan Direktur Wings Group Indonesia, Ricky Tjahjono, pendirian unit laboratorium pengujian virus pertama RI ini bermula dari diskusi antara pihaknya dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Diskusi tersebut membahas mengenai belum tersedianya laboratorium yang punya fasilitas pengujian virus di dalam negeri, terlebih di masa pandemi COVID-19 kayak sekarang.

Ricky, mengatakan, sebagai tindak lanjut terhadap isu tersebut, Wings Group Indonesia memberikan dukungan melalui donasi berupa 10 peralatan pengujian virus yang diserahkan kepada IPB.

Sehingga dapat membantu industri dan pemerintah dalam melakukan pengujian terhadap bakter, fungi, dan virus untuk produk PKRT dan alkes.

"Selama ini, laboratorium yang mempunyai fasilitas pengujian virus sangat terbatas. Di sisi lain pada saat bersamaan Indonesia sangat membutuhkannya," katanya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 3 Januari 2022.

"Melihat hal ini, kami sadar dan merasa bahwa ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami. Oleh sebab itu, dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami mencoba untuk terus membantu dalam hal ini, yaitu adalah menyediakan instrumen dan peralatan laboratorium," Ricky menambahkan.

Melalui kolaborasi ini, Ricky optimis semuanya akan berjalan dengan baik dan laboratorium Laboratorium Mikrobiologi tersebut dapat bermanfaat bagi negara, masyarakat, dan industri.

Kolaborasi ini, lanjutnya, tentu saja bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui alkes dan produk PKRT yang berkualitas dan tersertifikasi.

Acara peresmian tersebut juga dihadiri Koordinator Pengawasan Produk Kemenkes RI, Drs Heru Sunaryo MKes.

"Terima kasih kepada Wings Group Indonesia yang telah memberikan contoh yang begitu baik dalam mendukung kemandirian dan perkembangan industri dalam negeri," pungkas Heru

3 dari 3 halaman

Infografis Isi Tas Siaga Covid-19 Saat Siswa Ikut PTM Terbatas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.