Sukses

COVID-19 Bisa Berakibat Fatal pada Anak-Anak, Vaksinasi Halangi Omicron Masuk

Segera vaksinasi COVID-19 guna mencegah tertular Omicron

Liputan6.com, New York - Ribuan anak-anak di AS menjalani rawat inap di rumah sakit akibat COVID-19 Varian Omicron. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, lantaran belum gencarnya vaksinasi COVID untuk anak-anak.

Menurut data federal, seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Sabtu, 1 Januari 2022, tingkat vaksinasi pada anak-anak jauh lebih rendah daripada kelompok usia lainnya.

Penyebabnya beragam. Salah satunya, tidak sedikit orangtua yang ragu memerkenalkan vaksin kepada anggota termuda di keluarga mereka.

Federal mencatat bahwa kurang dari 15 persen anak-anak di AS berusia lima sampai 11 yang telah vaksinasi penuh sejak vaksin Pfizer Inc dan BioNTech disahkan untuk kelompok usia tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Anak-Anak Dirawat karena COVID-19

Terkait dengan banyaknya anak yang dirawat karena COVID-19, spesialis penyakit menular pediatrik dari New York University's Langone Health Hospital, Rebecca Madan, mengatakan, gejala yang lebih parah yang mesti diwaspadai adalah kesulitan bernapas, demam tinggi, dan dehidrasi.

"Mereka membutuhkan bantuan untuk bernapas, mereka membutuhkan bantuan untuk mendapatkan oksigen, mereka juga membutuhkan hidrasi ekstra. Mereka cukup sakit untuk berakhir di rumah sakit, dan itu menakutkan bagi dokter, juga bagi orangtua," kata Rebecca.

Data Kota New York mencatat bahwa lonjakan kasus COVID-19 terjadi ketika sekolah ditutup karena liburan musim dingin.

Sebelum liburan, lebih dari seribu ruang kelas telah dikarantina sepenuhnya atau sebagian karena wabah.

 

3 dari 4 halaman

Sekolah Akan Kembali Dibuka

Kota New York akan membuka kembali sekolah untuk sekitar satu juta anak yang direncanakan pada 3 Januari 2022, setelah reses musim dingin di distrik itu.

Penelitian telah menunjukkan bahwa sejumlah besar penularan COVID-19 di kalangan anak-anak cenderung terjadi di luar sekolah. Tetapi Rebecca dan lainnya memerkirakan lonjakan kasus baru di antara anak-anak dari pertemuan liburan, yang dapat mengganggu kehadiran di kelas.

"Virus baru saja mampu mengakali, menembus lebih jauh, apa yang telah dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak itu," kata pakar penyakit menular terkemuka dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner.

4 dari 4 halaman

Infografis Amankah Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.