Sukses

Pandemi Belum Usai, Epidemiolog Ingatkan Risiko Long COVID

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum usai dan masyarakat belum bisa merasa cukup aman saat ini karena ada ancaman Long COVID.

Liputan6.com, Jakarta Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum usai. Masyarakat  belum bisa merasa cukup aman saat ini karena ada ancaman long COVID.

“Kita harus ingat bahwa ancaman 2022 itu ternyata tidaklah berkurang meskipun harapan semakin banyak dengan adanya vaksin, antivirus, dan obat,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Selasa (7/12/2021).

Harapan semakin banyak, lanjutnya tapi ancaman pun ikut bertambah. Ini ditandai dengan krisis varian Delta yang belum usai dan adanya ancaman varian baru yang mungkin lebih berbahaya.

“Oleh karena itu, kita tidak bisa merasa cukup aman saat ini, Indonesia belum aman. Meski survei 80 persen penduduk sudah terinfeksi dan punya antibodi tapi itu tidak menjamin, dengan Omicron bisa terinfeksi lagi.”

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Vaksin COVID-19 Terbukti Beri Perlindungan dari 'Long COVID'

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kombinasi Strategi

Kondisi yang belum sepenuhnya aman akibat Indonesia dan berbagai negara lain tidak mengombinasikan antara program vaksinasi dengan 3T (treatment, testing, tracing), dan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).

“Harus dikombinasi, kalau vaksin saja ya banyak korban nanti. Harus diingat bahwa pulih dari COVID-19 ini bukan selesai begitu saja. Potensi tsunami long COVID itu akan sangat serius dan berdasarkan penelitian itu sudah terbukti.”

3 dari 4 halaman

Ancaman Long COVID

Dicky menambahkan, COVID-19 tidak dapat dianggap selesai begitu saja karena akan ada beban berikutnya di Indonesia zaman ke depan di mana sumber daya manusia (SDM) Indonesia menurun.

“Ingat, saat ini bahwa transplantasi paru menurut data di negara maju 1 dari 10 transplantasi sekarang adalah penderita long COVID, nah ini yang serius. Kita jangan merasa aman ketika situasi dunia belum aman.”

“Jangan merasa selesai dengan infeksi yang pulih di masyarakat karena 30 persen dari mereka akan mengalami long COVID dan 70 persen dari 30 persen itu akan mengalami masalah yang sangat mengganggu aktivitas.”

Hal tersebut harus segera direspons dengan mengadakan program rehabilitasi medik di fasilitas kesehatan dan melakukan pendataan.

“Jadi perang kita belum selesai bahkan setelah pandemi ini selesai,” tutup Dicky.

4 dari 4 halaman

Infografis Siap-Siap Pemberlakuan PPKM Level 3 Cegah Gelombang Ketiga COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.