Sukses

Simpulan Ahli terkait Pencapaian Herd Immunity COVID-19: Sangat Sulit

Herd Immunity atau kekebalan kelompok COVID-19 sangat sulit tercapai dengan sejumlah alasan

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinolog dr.Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menjelaskan terkait herd immunity atau kekebalan kelompok yang sangat sulit dicapai di era pandemi COVID-19.

Menurutnya, kekebalan kelompok adalah sekelompok orang yang sudah kebal terhadap suatu penyakit sehingga penyakitnya dapat dikendalikan.

Ada dua cara untuk mencapai kekebalan kelompok tersebut. Pertama vaksinasi dan kedua infeksi atau harus sakit terlebih dahulu.

Cara kedua tidak diinginkan mengingat beratnya risiko keparahan penyakit hingga meninggal. Walau demikian, kedua cara tersebut memang memberi sumbangsih dalam tercapainya kekebalan kelompok.

“Masalahnya dalam COVID-19 ini untuk mencapai kekebalan kelompok sangat sulit,” ujar Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com (31/8/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengapa Sulit?

Dirga juga menyampaikan alasan mengapa mencapai kekebalan kelompok dalam COVID-19 menjadi sulit.

Menurutnya, hal pertama adalah virus penyebab COVID-19 yang selalu bermutasi sehingga muncul varian-varian baru.

“Yang kedua ternyata imunitas kita baik yang sudah sakit atau yang sudah vaksinasi tampaknya tidak bertahan lama. Artinya tidak bertahan 5, 10 tahun, atau seumur hidup. Mungkin bertahan hanya beberapa bulan sampai 2 tahun saja.”

“Oleh karena itu, para ahli untuk saat ini menyimpulkan tampaknya dalam kondisi pandemi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok itu sulit sekali,” katanya.

3 dari 4 halaman

Terlepas dari Tercapai atau Tidak

Terlepas dari tercapai atau tidaknya kekebalan kelompok, Dirga menyampaikan bahwa cara yang bisa dilakukan sekarang ini tidak pernah berubah.

“Caranya ada 3, dari awal tidak pernah berubah. Satu protokol kesehatan, 5 M itu harga mati tidak bisa ditinggal-tinggal.”

Cara kedua adalah vaksinasi, mengingat dengan vaksinasi orang bisa mendapat kekebalan tanpa harus sakit terlebih dahulu.

“Kalau orang enggak vaksinasi, dia harus sakit dulu baru kebal. Dengan vaksinasi kita punya proteksi.”

Cara ketiga adalah penguatan 3 T yakni testing, tracing, dan treatment.

“Inilah 3 pilar yang bisa mengendalikan pandemi dan seluruhnya harus dikerjakan. Tidak bisa hanya mengandalkan prokes saja, semuanya harus dikerjakan supaya pandeminya terkendali,” pungkas Dirga.  

4 dari 4 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.