Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Frekuensi Pasutri Berhubungan Seks dalam Setahun, Tidak Sampai 60 Kali

Archives of Sexual Behavior mengungkap rata-rata orang dewasa berhubungan seks dalam setahun.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda merasa terlalu sering berhubungan seks dengan pasangan? Anda mungkin juga akan bertanya-tanya pasangan lain seberapa sering ya.

Archives of Sexual Behavior 2017 mengungkapkan, rata-rata orang dewasa berhubungan seks sebanyak 54 kali dalam setahun. Artinya hanya satu kali dalam seminggu.

"Frekuensi seks sangat bervariatif. Apabila itu terasa menyenangkan dan tidak menyakitkan, maka seberapa banyak frekuensinya pun tidak apa-apa," ucap asisten profesor klinis Mount Sinai Health, New York, Rebecca C. Brightman dikutip Health, Jumat (20/8/2021).

Meskipun begitu, Rebecca menjelaskan, penting untuk mengetahui batasan tubuh Anda terhadap seks itu sendiri dengan memberikan jeda. Karena terlalu banyak berhubungan seks juga dapat menimbulkan masalah.

"Bahaya utama dari terlalu sering berhubungan seks bagi wanita adalah terjadinya pembengkakan pada vagina dan labia," ujar dokter obgyn dan ahli kesehatan Santa Monica California, Sherry A. Ross.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Potensi Bahaya Bila Terlalu Sering

Banyaknya rangsangan seksual dapat berpotensi membuat vagina dan labia mengalami pembengkakan dan menyebabkan rasa sakit yang berlebihan dengan kontak seksual.

Pada pria, terlalu banyak berhubungan seks dapat membuat penis dapat mengalami rasa sakit, bengkak, lecet, hingga kemungkinan mengalami kesulitan buang air kecil.

Berhubungan seks terlalu lama juga dapat menyebabkan pelumasan alami yang ada pada vagina mengering. Hal tersebut yang akan membuat timbulnya rasa nyeri ketika terjadi gesekan saat berhubungan seks.

"Jika Anda tidak melakukan foreplay dengan tepat, vagina akan kering dan membuat seks terasa menyakitkan," ujar Sherry.

Kekeringan yang terjadi pada vagina juga dapat terjadi pada wanita yang sudah berada pada masa menopause. Sehingga dapat menimbulkan sensasi terbakar dalam vagina selama kontak seksual berlangsung.

"Jika vagina Anda mengalami pembengkakan setelah berhubungan seks, maka berhentilah sampai Anda merasa baik-baik saja. Jika terjadi pembengkakan yang berlebih, kompreslah dengan es untuk meredakan nyeri," kata Rebecca.

Sherry menambahkan, Anda juga bisa menggunakan pelumas untuk menciptakan kelembaban yang cukup pada vagina jika ingin berhubungan seks dalam durasi yang lama.

"Semakin banyak berhubungan seks, semakin besar risiko infeksi yang mungkin terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh terganggunya keseimbangan pH alami vagina," ujar Sherry.

Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal, pendarahan yang tidak biasa, terjadi robekan, atau nyeri saat buang air kecil, segeralah konsultasikan itu pada dokter.

"Komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan, terutama soal keintiman. Bersikap jujur dan nyaman dengan pasangan Anda memastikan hubungan seksual yang sehat dan memuaskan. Dengarkan juga sinyal yang diberikan oleh tubuh Anda," ujar Rebecca.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.