Sukses

Vaksinasi Booster Menambah Perlindungan Nakes dari Risiko COVID-19

Vaksinasi booster menambah perlindungan bagi tenaga kesehatan (nakes) dari risiko penularan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi booster bertujuan menambah perlindungan bagi tenaga kesehatan (nakes) dari risiko penularan COVID-19. Pemberian vaksinasi booster bagi nakes juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan, vaksinasi booster hanya untuk tenaga kesehatan. Tidak ada booster selain non-nakes atau masyarakat umum.

“Dosis ketiga (booster) saat ini hanya untuk tenaga kesehatan dan tenaga pendukungnya," tegas Nadia melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (14/8/2021).

"Ini karena mereka memiliki risiko yang jauh lebih tinggi, terutama pada saat merawat pasien-pasien yang ada di puskesmas, rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efektivitas Vaksin Sinovac Berkurang pada April-Juni 2021

Pertimbangan pemberian vaksinasi booster kepada tenaga kesehatan menilik dari studi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes. Studi ini melibatkan 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta periode Januari-Juni 2021.

Studi dilakukan untuk mengamati kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan, dan kematian akibat COVID-19 pada tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi Sinovac dosis pertama, dosis lengkap, dan yang belum divaksinasi.

Hasil studi menyimpulkan, periode Januari-Maret 2021, vaksin Sinovac cukup efektif mencegah infeksi COVID-19. Namun, periode April-Juni, vaksinasi lengkap kurang cukup melindungi tenaga kesehatan dari infeksi COVID-19.

Selama April Juni 2021, Siti Nadia Tarmizi memaparkan, efektivitas Sinovac dalam mencegah perawatan dan kematian akibat COVID-19 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Efektivitas Sinova mencegah perawatan adalah 74 persen (65-80 persen) berkurang, menjadi 53 persen (33-67 persen).

Sementara itu, efektivitas Sinovac mencegah kematian adalah 95 persen (53-99 persen) pada Januari-Maret, berkurang menjadi 79 persen (20-94 persen) pada April-Juni 2021.

“Atas dasar ini pula, Kemenkes memberikan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) untuk menambah perlindungan bagi nakes yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19 karena tugasnya,” terang Nadia.

3 dari 3 halaman

Infografis Indikator Kematian Covid-19 Stop Sementara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.