Sukses

Kemenkes: Vaksin Moderna Akan Didistribusikan ke 34 Provinsi

Vaksin Moderna di Indonesia rencananya juga akan disuntikkan pada masyarakat umum, selain diprioritaskan sebagai booster vaksin para tenaga kesehatan (nakes).

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Moderna di Indonesia rencananya juga akan disuntikkan pada masyarakat umum, selain diprioritaskan sebagai booster vaksin para tenaga kesehatan (nakes). Vaksin tersebut akan didistribusikan ke 34 provinsi setelah selesai melalui tahapan quality control seperti disampaikan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi.

"Kita akan segera distribusi setelah selesai quality control ya," ujar Nadia melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (11/8).

Alokasi vaksin Moderna bagi masyarakat umum setelah prioritas bagi nakes terpenuhi. "Jadi, kurang lebih sisa dari nakes akan kita distribusikan untuk memenuhi kebutuhan dosis vaksin yang 426 juta," lanjut Nadia.

Nadia mengatakan, total jumlah vaksin Moderna yang telah diterima RI yakni delapan juta dosis. Sekitar 1,5 juta diantaranya digunakan sebagai booster vaksin nakes.

Tenaga kesehatan diprioritaskan mendapatkan vaksin Moderna mengingat mereka adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Risiko terpapar virus Corona lebih besar sehingga perlu diberikan tambahan atau booster agar imunitas lebih kuat menghadapi COVID-19.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efek Samping Vaksin Moderna

Soal efek samping vaksin Moderna, banyak nakes yang berbagi pengalaman mereka mendapat suntikan vaksin tersebut mengatakan merasa pusing dan nyeri yang lebih dibandingkan pasca penyuntikan vaksin COVID-19 lain. Mengenai hal ini, Nadia menanggapi bahwa efek samping tersebut akan hilang dalam tiga hari.

"Iya, enggak apa-apa, kan hilang sendiri dalam 3 hari," jelasnya.

Sejauh ini Nadia mengatakan belum ada laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) parah terkait vaksin Moderna.

Berbeda dari vaksin Sinovac yang dapat disimpan dalam suhu kulkas biasa, vaksin Moderna memerlukan perlakukan khusus. Ketika akan digunakan, vaksin Moderna bakal dicairkan lalu disimpan dalam suhu 2-8 derajat Celsius.

"Namun, memang tidak bisa lama-lama (disimpan)," kata Nadia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pada Jumat (2/7/2021) memberikan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Moderna.

Adapun, vaksin Moderna merupakan vaksin COVID-19 berbasis mRNA pertama yang mendapat izin penggunaan darurat oleh BPOM untuk dipakai di Indonesia.

Vaksin Moderna diberikan secara injeksi intramuskular, dengan dosis 0,5 ml dengan dua kali penyuntikkan, serta rentang waktu penyuntikan sebulan.

BPOM juga mengungkapkan bahwa berdasarkan uji klinis fase tiga, vaksin COVID-19 Moderna memiliki efikasi hingga 94,1 persen pada kelompok usia 18 hingga 65 tahun, serta 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.