Sukses

Tak Hanya Sulit Hamil, Penderita PCOS Berisiko Kena Kanker dan Masalah Mental

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) bisa menyebabkan penderitanya memiliki masalah kehamilan, hingga kondisi yang mempengaruhi mental.

Liputan6.com, Jakarta Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) bisa menyebabkan penderitanya memiliki masalah kehamilan. Jika tidak mendapatkan perawatan medis, kondisi PCOS bisa mempengaruhi mental.

Seperti disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi & reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah – IVF Centre Gita Pratama, bahwa penderita PCOS atau sindrom polikistik ovarium memiliki indung telur yang tidak normal seperti telur berukuran kecil dan banyak, tidak membesar saat masa subur antara hari haid 11-16. Hal inilah yang membuat terhalangnya proses ovulasi.

"Gangguan pembesaran ukuran telur di dalam indung telur menghalangi fertilisasi mengakibatkan tidak terjadi kehamilan," kata dr Gita dalam webinar 'PCO Sindroma & Infertilitas', ditulis Kamis (3/6/2021).

Selain itu, PCOS juga membuat seorang wanita berpotensi mengidap kanker dinding rahim.

"Meski kanker risiko jangka panjang, namun perlu diwaspadai bila tidak haid lebih dari 2-3 bulan karena adanya penebalan dinding rahim."

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masalah lain

Masalah lain yang bisa dialami penderita PCOS adalah resistensi insulin. Menurut Gita, PCOS bisa membuat respons sel tubuh terhadap insulin terganggu. Hal ini dialami pasien PCOS yang sebagian besar mengalami kegemukan maupun memiliki berat badan ideal.

"Faktor risiko mengarah pada diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular (penyakit Jantung Koroner, hipertensi, stroke)," ujarnya.

PCOS juga berdampak pada Psikologis seorang wanita, kata dr Gita. "Akibat dari gangguan haid, infertilitas, obesitas, tumbuhnya rambut yang berlebihan, sejumlah wanita mengalami gangguan kecemasan (anxiety), gangguan makan (eating disorders), dan depresi," jelasnya.

Untuk menghindari masalah kesehatan tersebut, Gita menyarankan pasien PCOS untuk memodifikasi gaya hidup sehat. "Penderita PCOS, terutama yang didiagnosis dengan resistensi insulin wajib untuk mengubah gaya hidupnya dengan pola makan (diet) sehat dan olahraga. Sedapat mungkin menjaga indeks massa tubuh (IMT) normal: 18,5-23 dan lingkar pinggang normal (kurang dari 80 cm)," katanya.

Selebihnya, kata dia, dokter akan menyarankan untuk pasien PCOS menjalani terapi obat untuk memperbaiki kondisiresistensi insulin, terapi obat penyubur (pemicu terjadinyaovulasi) pada pasien yang ingin hamil dan terapi obat untuk mengatur haid pada pasien yang belum menikah atau belum berencana hamil.

3 dari 3 halaman

Sehat Sejak dalam Kandungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.