Sukses

Wapres: Perempuan dan Anak Sering Jadi Korban dari Perkawinan Tak Sehat

Menurut Wapres, perlu pendidikan bagi calon pasangan suami istri untuk memahami tujuan perkawinan, untuk mencegah berbagai dampak negatif yang bisa dialami, termasuk bagi anak di masa depan

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa perkawinan yang dipersiapkan dengan matang memiliki kemungkinan pada terciptanya keluarga harmonis yang bahagia.

"Sebaliknya perkawinan tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, acap kali membawa dampak tidak baik pada keluarga tersebut," kata Ma'ruf Amin dalam Seminar Nasional dan Deklarasi Gerakan Nasional Pendewasaan Usia Perkawinan untuk Peningkatan Kualitas SDM Indonesia.

Dikutip dari siaran di Youtube Kementerian PPPA pada Jumat (19/3/2021), Ma'ruf mengatakan bahwa kurangnya kemampuan dalam memahami tujuan perkawinan bisa menimbulkan dampak negatif.

Ia mengatakan memahami tujuan perkawinan berguna untuk mencegah ancaman kesehatan reproduksi, keselamatan persalinan, menghindari kekerasan dalam rumah tangga, mencegah anak agar tidak stunting akibat kurangnya nutrisi, atau anak yang tidak cukup pendidikannya.

Ma'ruf mengungkapkan, dalam perkawinan yang tidak sehat, yang menjadi korban umumnya adalah perempuan dan anak-anak.

"Dalam perkawinan yang tidak sehat kedudukan perempuan menjadi sangat lemah sehingga tidak memiliki posisi tawar dalam mengelola rumah tangga," ujarnya.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peran Kunci dari Pendidikan

Wapres menambahkan, perempuan yang masih bergantung secara ekonomi seringkali tidak memiliki kesempatan untuk menyediakan gizi bagi keluarga dan anak-anak.

"Dalam contoh yang ekstrem, pengeluaran keluarga justru lebih banyak untuk rokok ketimbang untuk membeli makanan bergizi, atau untuk membiayai pendidikan."

Maka dari itu, Wapres mengatakan bahwa pendidikan di sini punya peran kunci untuk membangun kemampuan dan kematangan individu.

"Khusus untuk kaum perempuan, pendidikan yang baik akan memberikan kemampuan dan posisi tawar yang lebih besar dalam rumah tangga," kata Ma'ruf Amin.

Menurut Ma'ruf, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen APBN untuk anggaran pendidikan. "Bukan hanya kualitas pendidikan yang kita perbaiki, tapi akses masyarakat terhadap pendidikan juga terus ditingkatkan."

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Poin Utama Cegah Klaster Keluarga

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.