Sukses

Doni Monardo Minta Instansi Awasi Mobilitas Karyawan Saat Libur Isra Mikraj dan Nyepi

Doni Monardo minta instansi mengawasi mobilitas karyawan masing-masing saat libur Isra Mikraj dan Nyepi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo minta instansi pemerintah mengawasi mobilitas karyawan masing-masing saat libur Isra Mikraj (11 Maret) dan Nyepi (14 Maret). Pesan ini disampaikan Doni saat konferensi pers Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Pengawasan mobilitas karyawan didasari adanya pelarangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan pegawai Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/BUMD) selama libur Isra Mikraj dan Nyepi. Aturan ini sebagai langkah mencegah penyebaran virus Corona.

"Kami harap kepada instansi TNI, Polri, Kementerian Dalam Negeri, serta BUMN betul-betul mengawasi anggota dan karyawan masing-masing. Kalau ini masih bisa dipatuhi, maka kita bisa mengendalikan COVID-19 yang akan datang," terang Doni, ditulis Kamis (11/3/2021).

Bagi perusahaan swasta, Doni Monardo berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) agar ikut mengawasi karyawan.

"Untuk swasta, Pemerintah tidak bisa melarang (bepergian). Bapak Menko Perekonomian sudah mengingatkan Saya untuk koordinasi dengan KADIN. Agar KADIN bisa membantu menyampaikan pesan kepada seluruh karyawan (tidak bepergian selama libur Isra Mikraj dan Nyepi)," lanjutnya.

"Kalau ini semua bisa dipatuhi, maka kita akan mampu menekan kasus harian, aktif, dan kematian akibat COVID-19."

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tekan Kasus COVID-19, Disiplin Protokol Kesehatan

Upaya menekan kasus COVID-19, kata Doni Monardo, sudah cukup berhasil. Hal ini tercapai dengan adanya kebijakan PPKM mikro, yang menyasar hingga RT/RW di desa dan kelurahan.

"Keberhasilan kita sudah cukup banyak. Setelah PPKM, dilanjut PPKM mikro terlihat sangat positif. Kasus aktif menurn, kesembuhan meningkat," katanya.

"Lalu keterpakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di 34 provinsi sekarang di bawah 70 persen, bahkan ada yang di bawah 50 persen. Ini adalah keberhasilan dan fakta. Tinggal satu yang kurang, yakni angka kematian kita masih tinggi dibandingkan rata-rata dunia."

Melihat kondisi di atas, Doni berharap para pimpinan instansi mengawasi karyawan masing-masing selama libur Isra Mikraj dan Nyepi agar menekan kasus COVID-19.

 "Kematian tinggi juga tercatat dari beberapa provinsi, terutama Jawa Timur. Mari kita sama-sama meningkatkan disiplin, konsisten menjaga protokol kesehatan dan kebersamaan kerjasama antara seluruh komponen masyarakat," pesannya.

3 dari 3 halaman

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.