Sukses

Ada Mutasi Virus Corona COVID-19, WHO: Belum Ada yang Berdampak Signifikan ke Vaksin

WHO mengatakan, sejauh ini belum ada mutasi atau strain baru virus corona COVID-19 yang berdampak pada efektivitas vaksin, terapi, atau pengobatan yang tengah dikembangkan

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa sejauh ini belum ada satupun dari mutasi virus corona penyebab COVID-19 yang telah dilaporkan berpengaruhi pada terapi, obat-obatan, atau vaksin yang sedang dikembangkan.

Hal ini disampaikan oleh WHO dalam konferensi pers mereka pada Senin waktu Jenewa, Swiss, saat menanggapi isu strain baru virus corona yang ditemukan di Inggris.

Chief Scientist WHO Soumya Swaminathan mengatakan, virus SARS-CoV-2 bermutasi pada tingkat yang jauh lebih lambat ketimbang virus influenza.

Dia mengungkapkan bahwa virus flu mengharuskan peninjauan strain vaksin dan revisi tiap tahun, yang berdasarkan strain beredar tahun tersebut.

"Sejauh ini, meskipun kita telah melihat sejumlah perubahan, sejumlah mutasi, tidak ada yang berdampak signifikan baik pada kerentanan virus terhadap terapi, obat-obatan, atau vaksin yang sedang dikembangkan," kata Swaminathan dikutip dari Xinhua pada Selasa (22/12/2020).

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Potensi Mutasi dengan Cegah Penularannya

Swaminathan juga menekankan bahwa yang terpenting adalah terus memantau apa yang terjadi pada virus corona tersebut, dengan berfokus pada menurunkan penularannya, dan membuatnya serendah mungkin.

Dia menambahkan, semakin banyak virus yang bersirkulasi, semakin besar kemungkinan mutasi, dan semakin banyak varian yang mungkin muncul.

"Intinya di sini adalah menjaga penularan virus tetap rendah dan menjaga sirkulasi tetap rendah. Jangan biarkan itu lepas kendali. dan menyebar ke populasi. Dengan begitu, kita bisa menekan mutasi," ujarnya.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dia mengatakan bahwa virus memang bermutasi seiring berjalannya waktu, sehingga temuan-temuan tersebut adalah sesuatu yang natural dan dapat diperkirakan.

"Intinya adalah kita perlu menekan penularan semua virus SARS-CoV-2 secepat mungkin. Semakin banyak kita membiarkannya menyebar, semakin banyak kesempatan untuk mengubahnya," pungkas Tedros.

3 dari 3 halaman

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.