Sukses

Satgas COVID-19: Vaksin Tidak Serta-Merta Menghentikan Pandemi

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menerangkan vaksin tidak serta-merta menghentikan COVID-19.

Liputan6.com, Aceh Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menerangkan kehadiran vaksin yang tengah diupayakan kini bukan berarti langsung mampu menghentikan penularan COVID-19. Bukan pula langsung membuat seseorang tidak tertular COVID-19. 

Akan tetapi, adanya vaksin menjadikan seseorang memiliki kekebalan tubuh lebih kuat dalam merespons dan melawan infeksi virus. Dalam hal ini, pemberian vaksin COVID-19 tahap awal akan diutamakan bagi mereka yang termasuk kelompok rentan.

Kelompok rentan yang terpapar COVID-19, yakni lansia, penderita penyakit komorbid, dan tenaga medis serta kesehatan.

"Yang disuntik atau yang divaksinasi itu orang-orang yang berisiko (kelompok rentan) dulu. (Seperti) Tenaga kesehatan, perawat, dokter juga mereka yang berisiko tinggi memiliki komorbid,” terang Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh di Aceh, ditulis Senin (28/9/2020).

“Namun sekali lagi, vaksin ini tidak serta-merta menghentikan COVID-19. COVID-19-nya ada terus, yang divaksin bisa tahan, sedangkan yang tidak divaksin (belum divaksin) tetap saja nanti bisa (berisiko) terpapar COVID-19."

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manusia Pembawa Virus Corona

Doni kembali menegaskan bahwa COVID-19 berbahaya. Manusia dapat menjadi lebih berbahaya sebagai perantara utama virus (carrier).

“COVID-19 berbahaya, tetapi manusia yang menjadi carrier atau membawa virus COVID-19 itu jauh lebih berbahaya. OTG (Orang Tanpa Gejala) adalah silent killer. Ini adalah pembunuh potensial," tegasnya.

"Kalau mereka masih berada di luar dan diri mereka sendiri tidak sadar, lalu pergi kemana-mana. Kemudian ketemu dengan keluarga, saudara, orang yang dicintainya. Secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya."

Lebih lanjut, Doni mengatakan,  tidak ada lagi tempat yang aman, terutama bagi wilayah yang berada pada zona pandemi COVID-19. Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap berada di rumah.

Namun, hal itu pun menjadi tidak efektif tatkala salah satu anggota keluarga tidak patuh menjaga protokol kesehatan dan tidak hati-hati.

“Jadi, sebenarnya tidak ada lagi tempat yang aman ketika kondisi kita sekarang ini masih ada pandemi,” pungkas Doni dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Pfizer vaksin mRNA Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.