Sukses

Jessica Iskandar Didiagnosis Graves Disease Autoimmune, Penyakit Apakah Itu?

Setelah menjalani pemeriksaan dokter mendiagnosis Jessica Iskandar mengalami penyakit ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam tayangan YouTube di akun pribadinya, aktris Jessica Iskandar memeriksakan diri ke dokter di sebuah rumah sakit kawasan Tangeran Selatan, Banten. Setelah dokter memeriksa hasil tes darah dan USG leher, data menunjukkan bahwa Jessica disebut mengalami kondisi Graves disease autoimmune.

"Kamu sudah konfirmasi, sudah lakukan pemeriksaan (tes darah), sudah USG (leher), kamu masuk ke Graves," kata sang dokter yang mengenakan Alat Pelindung Diri lengkap dalam video tersebut kepada Jessica Iskandar yang konsultasi ditemani sang kakak. 

Saat sudah di rumah, Jessica menerangkan kembali, bahwa dokter sudah mengonfirmasi kondisi yang membuat pembengkakan tiroid di leher dan jantung berdebar-debar beberapa waktu terakhir.

"Nama pastinya, keadaan yang aku alami adalah Graves disease autoimun hipertiroid," tutur wanita 32 tahun yang karib disapa Jedar ini.

Apa itu?

Graves disease pertama kali dideskripsikan sebuah kondisi leh Sir Robert Graves di awal abad 19. Graves disease adalah salah satu kondisi mengenai permasalahan pada tiroid.

Kondisi ini menyebabkan hipertiroid yakni sebuah kondisi yang membuat kelenjar tiroid memproduksi lebih banyak seperti dikutip laman WebMD.

Jika sudah didiagnosis, pengobatannya bisa dilakukan mudah. Gejala dari penyakit ini jika diobati secara cepat dan tepat tidak akan memiliki dampak jangka panjang dalam kesehatan.

Penyakit ini bisa hilang dalam beberapa bulan atau tahun.  Namun, jika tidak ditangani bisa menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala Jantung Berdebar-debar

Kondisi hipertiroid ini memengaruhi metabolisme tubuh jadi sangat tinggi. Alhasil jantung jadi berdebar-debar, detak jantung lebih cepat, mudah berkeringat dan mengalami penurunan berat badan.

Hingga kini belum jelas alasan tubuh mengalami hal ini. Web MD menerangkan bahwa faktor keturunan punya peran dalam meningkatkan seseorang mengalami Graves disease.

Studi menunjukkan pada yang kembar identik, bila salah satu terkena penyakit ini, maka 20 persen ada kemungkinan kembarannya mengalami juga.

Graves disease seperti yang dialami Jedar ini memang lebih rentan menimpa wanita di bawah 40 tahun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.