Sukses

Kasus COVID-19 di Merauke Paling Rendah se-Papua, Menko PMK: Jangan Lengah

Kasus COVID-19 di Merauke termasuk terendah di Papua, meski begitu Menko Muhadjir mengatakan faskes di sana masih minim.

Liputan6.com, Merauke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya pemerintah Kabupaten Merauke, Papua dalam penanganan COVID-19. Laporan kasus positif COVID-19 di Merauke termasuk yang terendah di Papua.

Hingga 8 Juli 2020 pukul 20.20 WIT, kasus positif COVID-19 ada 2 orang, 16 sembuh, dan nol kematian. Orang Dalam Pemantauan (PDP) 7 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1 orang.

"Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas kerja keras Pak Bupati, Wakil Bupati dan seluruh jajaran termasuk aparat TNI dan Polri. Dan ini perlu dipertahankan," jelas Muhadjir dalam rapat koordinasi bersama Wakil Bupati Merauke, Ketua DPRD Merauke, Pangdam Cendrawasih, Danlantamal Merauke, dan jajaran pemda Merauke, kemarin (8/7/2020).

Namun, fasilitas-fasilitas kesehatan (faskes) khususnya dalam penanganan COVID-19 di Merauke masih minim.

Muhadjir merespons bahwa seluruh kekurangan akan segera ditindak lanjuti dan kebutuhan yang diperlukan diinventarisir oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo.

"Apabila fasilitas kesehatan di Merauke dapat diperkuat, maka jalan menuju reformasi kesehatan semakin terlihat. Kalau itu (fasilitas kesehatan) sudah bisa dipenuhi, rencana untuk reformasi di bidang kesehatan nasional bisa segera terwujud," lanjutnya, sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Lengah dan Tegakkan Protokol Kesehatan

Meskipun penanggulangan COVID-19 di Merauke sudah sangat baik, Muhadjir meminta kepada seluruh aparat pemerintah daerah Merauke tidak lengah. Apalagi dalam menegakkan protokol kesehatan di tempat umum.

Misal, sekolah-sekolah yang sudah diperbolehkan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka dan penerapan di pasar tradisional.

"Protokol kesehatan harus betul-betul diperhatikan dan diterapkan dengan ketat. Jangan sampai sekolah nanti menjadi cluster," tambah Muhadjir

"Kalau sekolah menjadi cluster COVID-19 itu beritanya nanti bukan hanya di Indonesia, tapi mendunia. Saya juga minta pada Pak Wakil Bupati, pasar tradisional juga mohon diperhatikan betul. Karena kluster baru umumnya (muncul) di pasar tradisional."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.