Sukses

Cek, 8 Tanda Orangtua yang Lansia Tidak Boleh Tinggal Sendiri

Cek 8 tanda orangtua tidak boleh tinggal sendiri, seperti yang dilansir dalam laman The Healthy.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak lagi tinggal dengan orangtua dengan kondisi mereka yang sudah tidak muda lagi mungkin bisa menjadi masalah.

Jika Anda akan meninggalkan orangtua sendiri di rumah, atau akan pergi tanpa orangtua, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut, seperti yang dilansir dalam laman The Healthy.

1. Tiba-tiba kehilangan banyak berat badan

Jika Anda melihat orangtua terlihat lebih kurus dari biasanya, itu mungkin menjadi salah satu tanda bahwa mereka tidak makan dengan baik, yang bisa menjadi pertanda awal dari penyakit kognitif.

Direktur Family Support Program Duke University, Lisa Gwyther menjelaskan bahwa orang yang menderita gangguan ingatan, seperti Alzheimer, sering lupa untuk makan makanan tertentu atau lupa bagaimana cara mengatur dan memasak makanan dengan benar, yang dapat menyebabkan mereka kehilangan berat badan. 

2. Mengabaikan kebersihan pribadi mereka

Untuk seseorang yang menderita demensia atau Alzheimer, mengingat semua langkah kognitif yang berhubungan dengan mandi setiap hari tidak selalu menjadi pilihan utama yang perlu dilakukan orangtua. 

Mungkin sulit bagi mereka untuk memahami mengapa mereka perlu mandi dan bagaimana melakukannya, sehingga meninggalkan mereka dengan rutinitas kebersihan yang tidak sehat. "'Anda dapat memberi tahu mereka bahwa sepertinya mereka perlu mandi, tetapi mereka tidak melihatnya," kata Gwyther.

 

Simak Video Menarik Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Tersesat ketika pergi ke tempat yang biasa di lewati

Jika menemukan orangtua tidak dapat lagi menemukan jalan yang sering mereka lewati, itu adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah. 

Gwyther menuturkan, jika Anda tidak dapat lagi mempercayai kemampuan orangtua untuk pergi keluar sendiri, mungkin sudah saatnya untuk membiarkan mereka tinggal bersama, atau menitipkannya ke hunian lansia (panti jompo).

4. Anda melihat perubahan di rumah mereka

Ketika orangtua tiba-tiba mulai tidak memperhatikan lagi posisi rumah yang seharusnya, itu mungkin merupakan tanda masalah kognitif yang mendasarinya. 

Perhatikan barang-barang yang muncul di tempat-tempat aneh di sekitar rumah, seperti satu liter susu di mesin pencuci piring, bukan di kulkas.

5. Kebiasaan internet mereka berubah

Bagi mereka yang memiliki orangtua melek internet, waspadalah terhadap kebiasaan daring baru yang aneh atau tidak biasa, karena ini dapat menandakan demensia atau penyakit lain yang serupa. 

"Orang-orang yang mengalami penurunan kognitif secara nyata berisiko memesan barang-barang yang tidak mereka butuhkan, mengambil utang, dan pencurian identitas," kata Gwyther.

Menurutnya, keluarga harus mewaspadai hal itu." Anda juga harus melihat akun Facebook atau akun media sosial mereka dari waktu ke waktu untuk memastikan mereka tidak secara tidak sengaja berteman dengan orang-orang yang berpotensi berbahaya,” jelasnya. 

Gwyther menjelaskan bahwa ini adalah masalah umum bagi orang-orang dengan gangguan kognitif, karena sulit bagi mereka untuk mengatakan siapa teman dan siapa musuh.

 

3 dari 3 halaman

6. Mereka selalu kelelahan

Seperti yang dijelaskan oleh Gwyther, tidur benar-benar vital untuk fungsi kognitif dan fisik. Jika kelihatannya orangtua kurang tidur, hal itu dapat membuat mereka kehilangan kesejahteraan dalam hidup.

7. Memiliki koleksi obat baru yang aneh

Jika lemari obat orangtua Anda tiba-tiba terisi dengan obat yang tidak biasa, atau mungkin tidak perlu, gangguan kognitif bisa menjadi penjelasannya.

 Gwyther menjelaskan bahwa banyak pasien dengan penyakit seperti demensia atau Alzheimer sering secara tidak sengaja menyalahgunakan obat-obatan yang dijual bebas, karena mereka mencoba untuk mengobati sesuatu yang tidak benar-benar ada. 

8. Mereka defensif

Meski tampak ekstrem, Gwyther mengatakan ada banyak contoh orang lanjut usia dalam penurunan kognitif yang membeli senjata untuk disimpan di rumah mereka untuk perlindungan, bahkan jika mereka tidak pernah memiliki senjata sebelumnya. 

Dengan penyakit seperti demensia, orang menjadi lebih curiga terhadap orang-orang di sekitar mereka — termasuk keluarga — karena mereka tidak dapat membedakan siapa yang mencoba membantu dan siapa yang mencoba melukai mereka. 

 

Penulis: Lorenza Ferary

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.