Sukses

Seberapa Efektif Air Purifier Mencegah Alergi dan Asma?

Satu solusi yang sering dipilih yaitu air purifier (pembersih udara) untuk mencegah asma

Liputan6.com, Jakarta Debu yang melayang di udara dalam rumah sering membuat penghuninya bersin-bersin atau bahkan alergi dan asma. Selain debu, asap rokok, dan kotoran lainnya dapat mengganggu sistem pernapasan penghuninya.

Satu solusi yang sering dipilih yaitu air purifier (pembersih udara). Hal tersebut karena udara dalam rumah juga perlu menjadi perhatian bagi penghuninya. Namun, apakah alat tersebut benar-benar membersihkan udara dalam rumah, atau bisakah mencegah alergi terhadap debu?

Seperti dilansir WashingtonPost, air purifier disebut efektif menyaring partikel seperti bulu dan serbuk sari. "Pembersih udara ini bekerja sangat baik bagi orang yang memiliki alergi hewan yang tidak sengaja  masuk rumah saat pintu terbuka," ujar Manav Singla, seorang ahli alergi dan imunologi yang berafiliasi dengan MedStar Health di Maryland.

Namun, sayangnya, air purifier tidak efektif bagi yang sensitif terhadap tungau debu, karena tungau debu hidup di karpet dan tempat tidur. Sehingga dalam hal ini menjaga kebersihan rumah dengan rajin menyedot debu lebih utama.

Tetapi, American Academy of Allergy, Asthma and Immunology pernah menganalisis hal tersebut. Dari delapan intervensi pembersih udara yang diyakini dapat membantu pasien asma. Hasilnya, pembersih udara ternyata cukup efektif mengurangi paparan alergen lingkungan.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fakta pembersih udara

Sebuah analisis tahun 2010 oleh akademi menyimpulkan bahwa peran utama pembersih udara dan penyaring lingkungan hidup bagi mereka yang menderita alergi terkait pernapasan, mungkin lebih kepada pengurangan penyakit.

Penelitian tersebut juga menemukan, meskipun ruang portabel pembersih udara dengan udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA), alat pembersih udara tampaknya bermanfaat, terutama di kamar tidur, pada rumah yang tidak memiliki HVAC (heating, ventilation, dan air-conditioning). Asalkan rajin dibersihkan dan mengganti penyaringnya.

Sebenarnya, jika rumah Anda memiliki AC, alat tersebut juga sudah merupakan pembersih udara. Masalahnya, kebanyakan dari kita lupa untuk mengganti filternya sesering yang diharuskan.

Jika Anda memutuskan untuk terus menggunakan pembersih udara, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih dengan meminta bantuan profesional - jika Anda tidak tahu cara membersihkannya.

Fakta Pembersih Udara

Adapun beberapa fakta tentang pembersih udara yaitu:

- Ada berbagai jenis, model dasar yang menggunakan kipas dan model yang memiliki filtrasi udara tingkat tinggi hingga bahkan dapat menagkap partikel terkecil, termasuk debu, asapa, serbuk sari dan bulu hewan.Ada juga yang sudah dilengkapi sinar UV yang produsen tawarkan mampu membunuh jamur dan bakteri. Namun hal tersebut masih belum ada bukti penelitiannya, ujar Santanachote.

- Harus pertimbangkan kemampuan listrik, karena menjalankan alat tersebut harus 24 jam non stop yang pasti membutuhkan listrik lebih boros lagi.

- Jangan terbuai dengan stigma 'mahal pasti bagus' atau penampilannya yang unik dan bagus. Sebaiknya cari model yang disertifikasi oleh asosiasi produsen rumah tangga. Lalu periksa kadar udara bersih yang ditawarkan, Semakin tinggi nilainya semakin bagus.

Intinya, jika Anda atau penghuni rumah lainnya merasa terganggu pernapasannya akibat partikel debu dalam udara di dalam rumah, Anda dapat memanfaatkan alat pembersih udara. Namun bukan berarti semua penyebab Anda alergi dapat disaring oleh alat Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.