Sukses

Peneliti Inggris Klaim Telah Lakukan Tes Vaksin Virus Corona pada Tikus

Sebuah tim peneliti di Inggris menyatakan mereka telah melakukan uji vaksin untuk virus corona strain baru pada tikus

Liputan6.com, Jakarta Satu tim ilmuwan di Inggris menyatakan telah memulai tahap uji hewan untuk vaksin virus corona atau yang saat ini disebut COVID-19.

"Saat ini kami baru saja memasukkan vaksin yang kami hasilkan dari bakteri ke tikus," kata peneliti dari Imperial College London, Paul McKay kepada AFP pada Senin awal pekan ini, seperti dikutip dari France24 pada Jumat (14/2/2020).

McKay mengatakan, tujuan mereka adalah mencari cara yang efektif dan aman untuk menghentikan virus corona COVID-19 di akhir tahun ini.

"Kami berharap bahwa selama beberapa minggu ke depan kita akan dapat menentukan respon yang bisa kita lihat terhadap tikus-tikus itu dalam darah mereka, reson antibodi mereka terhadap virus corona," kata McKay.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berharap Jadi yang Pertama Uji Klinis pada Manusia

McKay menyatakan bahwa mereka tidak dapat memastikan seberapa jauh penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan lain di seluruh dunia, mengingat saat ini banyak dilakukan pencarian vaksin serupa.

"Kami berharap menjadi yang pertama untuk memasukkan vaksin khusus ini ke dalam uji klinis manusia dan itu mungkin adalah tujuan personal kami," ujarnya.

"Setelah fase satu percobaan selesai yang bisa memakan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan, bisa segera dimulai percobaan efikasi pada manusia, yang juga akan memakan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikannya," McKay menambahkan seperti dikutip Science Alert.

Imperial College London sendiri tidak tergabung dalam tim penelitian mana pun dan melakukan pendanaan untuk studi mereka secara mandiri.

Walaupun begitu, kantor berita Tiongkok Xinhua sebelumnya mengklaim bahwa tim di Shanghai University juga telah melakukan tes vaksin kepada tikus. Namun, laporan ini tidak menyebutkan dengan jelas narasumbernya. Selain itu, belum ada pengumuman resmi lain dari penelitian tersebut.

3 dari 3 halaman

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini