Sukses

Dokter Sebut Cara Antisipasi Anak dan Bayi Terpapar Virus Corona Wuhan

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan kelompok anak dan bayi dapat terpapar virus corona 2019-nCoV yang berasal dari Wuhan, China.

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan kelompok anak dan bayi dapat terpapar virus corona 2019-nCoV yang berasal dari Wuhan, China. Gejala infeksi virus tersebut pada anak dan bayi hampir mirip dengan gejala pada orang dewasa, yaitu mengalami demam tinggi di angka 38 derajat atau lebih, batuk dan sesak napas.

Menurut wakil ketua tim dokter penanganan penyakit infeksi menular khusus Anggraeni Alam, cara pencegahan anak terpapar virus corona Wuhan yaitu dengan memberikan pendidikan pola hidup sehat. Salah satunya adalah selalu mencuci tangan, sebelum dan sesudah menjalankan suatu aktivitas.

Demikian pula dengan penggunaan masker. Anggraeni mengatakan, alat tersebut bisa digunakan oleh anak saat berada dalam ruangan yang sama dengan pasien flu atau anak sendiri dalam kondisi flu. Untuk menggunakannya, anak perlu mendapat edukasi lebih dulu.

“Namun kita pun menggunakan masker, apabila kita yakin atau misalnya di ruangan tertutup, ada yang flu kita menggunakan demikian atau anak kita sakit juga demikian. Memakainya sulit apabila anaknya belum diedukasi. Mungkin apabila anaknya sudah diedukasi pentingnya itu menutup mulut (saat batuk). Kalau ada yang batuk pilek jauh-jauh, kalau di dalam lift ternyata ada yang bersin-bersin batuk, lebih baik kita keluar dari lift itu,” kata Anggraeni di RSHS, Bandung, Jumat, 24 Januari 2020.

 

 

Saksikan juga video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencegahan pada Bayi

Anggraeni menyebutkan sedangkan pencegahan penularan virus corona Wuhan pada bayi, orangtua disarankan untuk memperhatikan kondisi situasi saat membawanya ke tempat umum. Selain itu kata Anggraeni, orangtua disarankan tidak menyerahkan bayinya ke orang lain untuk digendong dan dicium.

Alasanny,a kata Anggraeni, orang tua cenderung tidak tahu mengenai kondisi kesehatan orang yang ingin menggendong dan mencium bayi. Hal itu terkait dengan paparan virus yang kini telah meluas ke beberapa negara.

“Tapi gejala ataupun kondisi situasi yang mirip dengan novel corona virus 2019 Wuhan China itu harus dibarengi dengan riwayat yang lain. Misalkan pernah berkunjung ke lokasi yang terpapar virus atau pernah kontak dengan penderita. Jadi kalau tidak ada riwayat seperti itu, maka kemungkinan besar hanya flu biasa,” ucap Anggraeni.

RSHS Bandung menyatakan virus corona Wuhan merupakan jenis virus baru. Belum diketahui obatnya sampai saat ini. Jenis virus ini tidak sama dengan penyakit flu burung dan MERS. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.