Sukses

Wabah Pneumonia di Wuhan, Dokter Paru: Jangan Panik, Tetap Waspada

Masyarakat Indonesia diminta tak panik terhadap virus pneumonia asal Wuhan, Tiongkok, namun juga harus tetap waspada

Liputan6.com, Jakarta Menanggapi kemunculan virus baru yang menyebabkan pneumonia di Wuhan, Tiongkok, dokter paru meminta agar masyarakat tak perlu takut akan kejadian ini. Namun, mereka meminta agar warga tetap waspada terhadap penularannya.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan bahwa hingga saat ini, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) masih dalam penyelidikan terkait virus yang dikategorikan sebagai koronavirus ini.

Dokter spesialis Erlina Burhan dari Pokja Infeksi Pengurus Pusat PDPI mengatakan, kasus pneumonia berat ini dimulai dari sebuah pasar ikan yang juga menjual unggas di Wuhan, Tiongkok.

"Sampai saat ini belum ada bukti yang mengindikasikan penularan (virus) dari manusia ke manusia," kata Erlina dalam konferensi pers di Kantor PDPI, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Edaran Kemenkes

Erlina mengatakan, meski tak perlu panik, masyarakat juga harus tetap waspada melihat mobilisasi orang dari Tiongkok ke berbagai negara, termasuk Indonesia cukup besar.

Selain itu, meski sudah ditemukan beberapa kasus di negara luar Tiongkok seperti Singapura, Thailand, dan Hongkong, WHO belum merekomendasikan peringatan secara spesifik untuk pelancong atau perdagangan dengan negeri tirai bambu.

Erlina mengatakan, di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan juga telah memberikan edaran untuk mewaspadai masuknya virus tersebut ke Indonesia.

"Kita tahu beberapa hari yang lalu, Kemenkes mengeluarkan edaran untuk scan skrining demam di bandara dan pelabuhan. Saya kira ini suatu hal yang baik," Erlina menambahkan.

3 dari 3 halaman

Kenali Gejalanya

Masyarakat juga diminta untuk mengenali gejala dari pneumonia secara umum yaitu demam, batuk, dan kesulitan bernapas atau sesak.

"Kalau begitu apakah orang yang batuk, demam, sesak itu langsung kita akan panik? Tidak boleh juga. Karena ini kan kasusnya masih terbatas," kata Erlina.

Apabila merasakan tiga gejala di atas, Ketua PDPI Agus Dwi Susanto meminta agar masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Khususnya, jika baru saja bepergian dari daerah yang terdampak penyakit.

"Mungkin bukan berarti terkena pneumonia Wuhan, bisa jadi kena pneumonia yang lain. Karena gejala-gejala pneumonia seperti itu," kata Agus dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan dengan cara cuci tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata, serta seusai menyentuh instalasi publik. Jangan lupa juga untuk menjaga gaya hidup sehat dan hindari rokok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.