Sukses

Ini Persiapan Menghadapi Masa Peralihan Musim Kemarau ke Hujan

Beberapa persiapan menghadapi masa peralihan musim kemarau menuju hujan tahun 2019 ini.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, masyarakat Indonesia sedang menghadapi masa peralihan musim kemarau menuju musim hujan. Musim hujan tahun 2019 di Indonesia baru akan terjadi pada akhir Oktober hingga pertengahan November. 

Untuk menghadapi masa peralihan musim, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau masyarakat mulai melakukan persiapan dini.

"Menghadapi peralihan musim tersebut upaya-upaya pencegahan, seperti memangkas daun dan ranting, terutama pohon-pohon yang besar. Sebaiknya juga tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan. Bersihkan saluran air hingga sungai," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo sesuai keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (22/10/2019).

"Selalu membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan. Tak lupa, memperbarui informasi perkiraan cuaca yang bersumber dari pihak berwenang (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika/BMKG)."

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanam Pohon

Untuk upaya jangka panjang, masyarakat juga bisa melakukan penanaman pohon. Hal ini dapat mencegah terjadinya longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai cadangan saat kemarau panjang tiba. 

"Beberapa jenis pohon yang bisa ditanam di antaranya; beringin karet, matoa, jabon putih, sukun, dan mahoni," Agus menerangkan.

Adapun masa peralihan musim kemarau ke hujan ditandai beberapa gejala alam, yang disebut pancaroba. Misal, suhu dan cuaca berubah secara drastis, munculnya mendung tebal disertai petir, gelombang pasang air laut, angin kencang hingga angin puting beliung.

"Musim penghujan sendiri dapat menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir. Ditambah pula beberapa faktor lain, yakni lingkungan yang tidak terawat dengan baik, alih fungsi hutan pegunungan, dan budaya membuang sampah sembarangan," lanjut Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.