Sukses

Dokter Bilang Tak Bakal Hamil karena Punya 2 Vagina, Lauren Melahirkan 3 Kali

Awalnya, ibu asal Australia ini diprediksi tak akan punya anak. Namun, ternyata dia bisa memilikinya sampai empat.

Liputan6.com, Jakarta Lauren Cotter tidak menyangka bisa memiliki empat buah hati. Padahal, dia memiliki sebuah kondisi yang membuat vaginanya 'terbelah' menjadi dua bagian.

Ibu 34 tahun itu memiliki kondisi sejak lahir bernama uterus didelphys. Hal ini membuat dirinya mempunyai dua sistem reproduksi dalam satu tubuh. Rahim, leher rahim, dan vaginanya terbelah di bagian tengah dan membuat mereka berukuran setengah dari normal.

Dilansir dari New York Post pada Jumat (27/9/2019), wanita asal Melbourne, Australia itu mendapatkan diagnosis tersebut di usia 16 tahun.

Kala remaja, ia sering mengalami rasa nyeri luar biasa saat menstruasi. Dokter memberitahu bahwa ada kemungkinan, Lauren tak akan memiliki anak. Walau begitu, dia tetap melakukan operasi untuk menghilangkan pembatas organ reproduksinya. Sayangnya, prosedur itu sia-sia karena rahimnya tetap membelah.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kehamilan Pertama Kalinya

Tahun 2012, Lauren menikah dengan sang kekasih Ben yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang ayah.

"Saya tahu harus terbuka dan jujur serta mengatakan kepadanya bahwa itu tidak mungkin bagi saya," kata Lauren mengungkapkannya kepada PA Real Life.

Siapa sangka, pada Oktober 2013, keduanya mengetahui bahwa bakal menjadi orangtua. Lauren bahkan sempat tidak percaya dan melakukan tes kehamilan sampai seminggu.

"Setiap hari garisnya (di testpack) menjadi semakin gelap sampai saya yakin saya hamil," kata Lauren.

Hingga Juni 2014, putri sulung mereka, Amelie lahir dengan operasi sesar.

3 dari 3 halaman

Hamil Bayi Kembar

Satu setengah tahun kemudian, Lauren hamil Harvey. Kali ini, bayi itu besar di rahim kirinya. Meski sempat mengalami prematur dan kesulitan menelan, anak itu diperbolehkan pulang setelah tiga minggu dirawat di rumah sakit.

Lauren sempat memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi implan. Hal itu karena dokter merekomendasikannya berdasarkan riwayat kesehatannya. Namun, tak lama, ia hamil anak kembar.

Sekitar 37 minggu kemudian yakni pada Juni tahun lalu, bayi kembar mereka Maya dan Evie lahir. Namun, Evie sempat berjuang melawan hernia diafragma bawaan dan harus dioperasi pada usia 5 hari. Untunglah, mereka semua akhirnya sehat.

Empat anak sudah cukup bagi pasangan itu. Lauren akhirnya melakukan pengangkatan tuba falopinya agar tak lagi mengalami kehamilan.

"Ben dan saya adalah pasangan yang sangat subur dan sekarang kami senang dengan berbagai hal seperti seharusnya," ujar guru sekolah dasar itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.