Sukses

Pada BKGN 2019, Riset: 80 Persen Masyarakat Indonesia Memiliki Masalah Gigi Berlubang

Pepsodent menginisiasi gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ yang mengajak semua orang menjadi ‘Pahlawan Senyum’ guna mewujudkan Indonesia bebas gigi berlubang.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) telah resmi digelar, Sabtu (7/9/2019). Acara yang digelar di Plaza Barat Senayan Gelora Bung Karno, dimeriahkan dengan kegiatan menarik seperti pemeriksaan gigi gratis dan kegiatan sikat gigi bersama ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar, games edukasi kesehatan gigi dan mulut.

Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Unilever melalui brand Pepsodent dengan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).

Dari gerakan BKGN, Pepsodent menginisiasi gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ yang mengajak semua orang menjadi ‘Pahlawan Senyum’ guna mewujudkan Indonesia bebas gigi berlubang.

Faktanya, dari gerakan tersebut, selama sembilan tahun, BGKN telah memberi manfaat kepada 250.000 masyarakat Indonesia. Berkat kolaborasi Pepsodent dengan lebih dari seratus PDGI Cabang dan 23 Fakultas Kedokteran Gigi di seluruh Indonesia, 14.250 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi juga ikut terlibat di sepanjang pelaksanaan BKGN.

Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc mengatakan Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Hal itu merujuk dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Hal itu menunjukkan bahwa 88,8% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang, bahkan permasalahan ini juga dialami oleh 92,6% anak Indonesia berumur 5 tahun.

Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, mengingat kondisi gigi susu sangat memengaruhi kondisi dan struktur gigi permanen di masa mendatang.

“Melihat masih dibutuhkannya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara konsisten, di BKGN tahun ini Pepsodent memulai gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ untuk membebaskan senyum keluarga Indonesia dari gigi berlubang. Dalam gerakan ini, tentunya kami merangkul kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia," ujar drg. Mirah.

Sementara itu, Ketua PDGI Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM menambahkan dalam data Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa dari 94,7% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat, yaitu dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.

”kebiasaan masyarakat Indonesia dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan tanggung jawab bersama yang masih perlu dibenahi,” tutur drg. R. M. Sri Hananto Seno.

Dalam acara tersebut, hadir pula para Dekan dari seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia serta ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di wilayah DKI Jakarta, acara ditutup dengan penghargaan terhadap para “Pahlawan Senyum” yang telah berdedikasi membantu masyarakat Indonesia terbebas dari masalah gigi berlubang.

Sementara itu, artis dan ibu dari tiga orang anak, Donna Agnesia menambahkan bahwa Kesehatan gigi dan mulut keluarga merupakan salah satu prioritas utama.

”Sejak anak-anak masih kecil, aku selalu menanamkan kebiasaan untuk menyikat gigi dua kali sehari, dan rutin mengajak mereka ke dokter gigi. Kini saat mereka sudah semakin besar, tidak jarang justru mereka yang mengingatkan aku dan suami jika salah satu dari kami mungkin terlupa dengan kebiasaan ini. Jadi, aku setuju banget bahwa kita semua bisa menjadi ‘Pahlawan Senyum’, siapapun dan dimanapun kita berada,” ujar Donna.

Nantinya, BKGN bakal digelar di 24 Fakultas Kedokteran Gigi dan 40 cabang PDGI di berbagai wilayah Indonesia hingga Desember mendatang. BKGN 2019 memiliki target menjangkau 64.000 orang.

Tunggu apalagi, ayo ajak keluarga memeriksakan gigi gratis di BKGN, info lebih lanjut klik tautan berikut ini.

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.