Sukses

Turki Belajar Sistem Kesehatan Haji Indonesia

Perwakilan Kementerian Kesehatan Turki studi banding sistem kesehatan haji Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Perwakilan Kementerian Kesehatan Turki mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada Kamis, 22 Agustus 2019 siang Waktu Arab Saudi untuk mengetahui lebih lanjut sistem kesehatan haji Indonesia.

“Kami menjelaskan bahwa kami mempunyai tim yang tujuannya melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jemaah. Setiap tim ada tugasnya masing-masing,” kata Kepala Seks Kesehatan Daker Makkah dokter M. Imran.

Fasilitas kesehatan haji Indonesia yang ada di Arab Saudi terdiri dari KKHI di Makkah dan Madinah. Kedua fasilitas kesehatan ini ditopang oleh tim-tim kesehatan lainnya. Yakni Tim Promotif Preventif (TPP), Tim Gerak Cepat (TGC) dan Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR). Selain itu juga ada Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang langsung memberikan layanan di kloter.

Imran juga menjelaskan secara lebih detail kepada perwakilan Turki tersebut tugas dari setiap tim yang ada.

“Mereka apresiasi kita punya TPP. Kedua, kita punya dokter spesialis yang cukup lengkap di KKHI,” cerita Imran usai berdialog dengan perwakilan dari Turki seperti rilis yang diterima Liputan6.com dari Kementerian Kesehatan RI.

Lalu, seperti apa sistem kesehatan haji Turki?

Pihak Turki menyampaikan bahwa mereka menyiapkan 500 dokter dan paramedis. Mereka juga memiliki 3 klinik kesehatan di Makkah dan 3 klinik kesehatan di Madinah. Sumber daya kesehatan yang disiapkan tersebut untuk melayani sekitar 80 ribu jemaah haji Turki.

Turki punya kebijakan dan fasilitas yang mampu membawa pulang jemaahnya yang butuh perawatan intensif dengan air ambulance.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Studi Banding dari Berbagai Negara

Studi banding terhadap layanan sistem kesehatan haji Indonesia tidak hanya dilakukan oleh Turki. Sejumlah negara lain juga pernah melakukannya.

“Bukan hanya Turki. Malaysia, Qatar, Maldives, dan Bangladesh pun pernah menemui saya utk belajar kesehatan haji,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, di Jakarta.

“Kami ada rencana membuat international meeting on health hajj di Jakarta yang diprakarsai oleh Kemenkes RI,” tambah Eka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.