Sukses

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri jadi Cambuk Pelayanan Kesehatan Mesti Tingkatkan Kualitas

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengungkapkan, ratusan triliun dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk berobat ke luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bila pasien Indonesia banyak yang ke Singapura, Malaysia, Tiongkok untuk berobat.  Fenomena ini dirasa bisa menjadi pelecut bagi pelayanan kesehatan untuk berbenah menjadi lebih baik.

Dalam sambutannya saat membuka Seminar Nasional Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengungkapkan ada triliunan rupiah yang dikeluarkan masyarakat yang berobat ke luar negeri.

"Kemarin malam Sabtu, salah satu rumah sakit mengatakan, 'ibu bayangkan ada 144 triliun yang dikeluarkan masyarakat kita yang berobat ke luar negeri,'" kata Nila, ditulis Kamis (25/7/2019).

"Bisakah kita sekarang menahannya?" tambahnya.

Fenomena ini seharusnya bisa mendorong pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia menjadi lebih baik. Tidak hanya dari sisi teknologi dan keahlian tenaga kesehatan, juga perilaku, kesantunan, dan keramah-tamahan.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Kepercayaan

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, mengatakan mereka tidak bisa mencegah masyarakat tidak berobat ke luar negeri. Hal tersebut juga harus menjadi cambuk bagi rumah sakit di Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatannya.

"Itulah tantangan kita," kata Kuntjoro pada Health Liputan6.com ditemui selepas mengisi seminar yang sama.

Kuntjoro mengatakan, masalah kepercayaan masyarakat pada tenaga kesehatan juga menjadi bagian dari fenomena ini.

"Sebetulnya banyak tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di sana (luar negeri). Kita tidak bisa menolak orang ke luar, orang masuk. Ya ini PR kita bersama," tambahnya.

"Bagaimana orang Indonesia percaya sama kita sendiri."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.