Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Selain Menyakitkan, Ini Penyebab Frekuensi Seks Menurun Usai Menopause

Seks setelah menopause menurun bukan hanya karena alasan menyakitkan.

Liputan6.com, Inggris Ada beberapa alasan frekuensi berhubungan seks usai menopause semakin menurun. Bukan hanya karena terasa menyakitkan bagi wanita, berbagai penelitian dari sisi biologis sudah memaparkan, seperti gangguan tidur dan kekeringan pada vagina mengurangi hasrat bercinta.

Namun, sebuah penelitian di Inggris mengidentifikasi adanya faktor psikososial yang membuat seks saat menopause menurun. Hasil studi berjudul Sexual functioning in 4,418 postmenopausal women participating in UKCTOCS a qualitative free-text analysis dipublikasikan di Menopause, the journal of The North American Menopause Society (NAMS).

Hasil temuan menemukan, masalah citra tubuh, kepercayaan diri dan keinginan yang dirasakan, stres, perubahan suasana hati, dan masalah hubungan dengan pasangan membuat hasrat seks menurun. Penelitian yang menyasar hampir 4.500 wanita pascamenopause ini terlibat dalam Collaborative Trial of Ovarian Cancer Screening (UKCTOCS) di Inggris.

Direktur Medis NAMS Stephanie Faubion menyampaikan, proses mengumpulkan data aktivitas seksual UKCTOCS dilakukan pada awal dan sebelum dimulainya skrining tahunan, sekitar setengah dari wanita aktif secara seksual.

"Penurunan dalam semua aspek aktivitas seksual para menopause diamati dari waktu ke waktu. Contohnya, aktivitas seksual lebih jarang, tidak menyenangkan, dan lebih tidak nyaman. Alasan utama tidak adanya aktivitas seksual adalah tidak adanya pasangan, terutama janda," paparnya sebagaimana dilansir dari Science Daily, Kamis (11/7/2019)

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gangguan Seksual Pasangan

Alasan lain penurunan seks di kala menopause juga berkaitan dengan gangguan seksual pasangan. Kondisi tersebut memengaruhi kepausaan seksual wanita, menurut jurnal yang tayang pada 10 Juli 2019.

"Tantangan kesehatan seksual umum terjadi pada wanita seiring bertambahnya usia bisa dipengaruhi faktor pasangan. Misalnya, gangguan seksual pasangan, kesehatan fisik pasangan yang buruk, dan masalah hubungan dengan pasangan," lanjut Stephanie.

Masalah yang berhubungan dengan menopause, seperti kekeringan pada vagina dan rasa sakit memang memengaruhi fungsi seksual, tapi beberapa wanita mencari pengobatan. Ada juga terapi yang efektif.

Di sisi lain, yang paling sering menyebabkan libido rendah adalah masalah hubungan dan persepsi penuaan. Hanya 3 persen dari peserta menggambarkan pengalaman seksual yang positif, sedangkan hanya 6 persen mencari bantuan medis untuk masalah seksual.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Menopause adalah kondisi di mana tidak terjadi menstruasi selama 12 bulan akibat tidak aktifnya folikel sel telur.

    Menopause

  • Seks