Sukses

Selamatkan Anak Anjing, Wanita Norwegia Meninggal Kena Rabies

Bagi para pecinta anjing yang ingin mengadopsi hewan yang ditemukan di jalan tetap waspada.

Liputan6.com, Jakarta Tren menyelamatkan anjing yang ditemukan di jalan saat ini banyak dilakukan oleh pecinta binatang. Meski begitu, seorang wanita asal Norwegia harus meregang nyawa karena mencoba menyelamatkan seorang anak anjing terinfeksi rabies.

Melansir Live Science pada Selasa (14/5/2019), Birgitte Kallestad awalnya sedang bepergian ke Filipina bersama teman-temannya Februari lalu. Saat itu, mereka melihat seekor anak anjing di pinggir jalan.

Washington Post melaporkan bahwa Kallestad membawa anak anjing itu kembali ke penginapannya. Dia bahkan membersihkan dan bermain-main dengan hewan itu.

Namun, diketahui bahwa perempuan 24 tahun ini mengalami luka kecil dari anjing tersebut. Keluarganya mengatakan pada BBC bahwa dia hanya mencuci goresan tersebut tanpa mencari perawatan medis lebih lanjut.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan untuk Penyayang Hewan Lain

Ketika kembali ke Norwegia, Kallestad mulai mengalami masalah kesehatan. Dia harus keluar masuk ruang gawat darurat selama beberapa kali. Dokter kesulitan mendiagnosis penyakitnya karena waktu sudah cukup lama berlalu setelah dia mengunjungi Filipina.

Fox News memberitakan bahwa pejabat kesehatan mengonfirmasi bahwa Kallestad terkena rabies pada Sabtu, 4 Mei lalu. Dia dinyatakan meninggal dunia dua hari setelah pengumuman tersebut. BBC melaporkan, ini adalah kematian karena rabies pertama di Norwegia setelah lebih dari 200 tahun.

"Birgitte kami penyayang binatang... ketakutan kami adalah ini akan terjadi pada orang lain yang memiliki perasaan hangat seperti dirinya," kata keluarga Kallestad dalam sebuah pernyataan.

Anjing memang menjadi salah satu hewan yang paling rentan menularkan rabies lewat gigitan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, beberapa pertanda awal penyakit ini rasa lelah, demam, sakit kepala, kecemasan, kebingungan, halusinasi, dan insomnia.

Vaksin untuk rabies pada manusia sudah tersedia. Namun, imunisasi harus diberikan sebelum gejala muncul. CDC mengatakan, ketika seseorang sudah mengalami gejala-gejalanya, tidak ada pengobatan yang efektif dan bisa berakibat fatal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi virus yang disebarkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

    Rabies

  • anjing