Sukses

Susu Rendah Lemak vs Tinggi Lemak, Mana Lebih Baik?

Susu tinggi lemak selama ini dianggap tidak baik karena memiliki kalori tinggi dan lemak jenuh.

Liputan6.com, Jakarta Susu tinggi lemak selama ini dianggap tidak baik karena memiliki kalori tinggi dan lemak jenuh. Namun, saat ini susu tinggi lemak juga yogurt justru menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan susu rendah lemak.

“Pada tahun 1990, saran paling umum dari agensi kesehatan maupun ahli kesehatan ialah menghilangkan lemak melalui diet termasuk lemak dari produk olahan susu,” kata ahli Nutrisi Frances Largeman-Roth, seperti dikutip dari laman Health.

Hal tersebut membuat tingginya permintaan susu rendah lemak. Pabrik menggunakan kandungan gula dan bahan buatan di dalamnya untuk menghasilkan rasa yang lebih baik tetapi hal ini justru meningkatkan konsumsi gula per hari. Selain itu, manfaat kesehatan yang harusnya didapatkan dari susu tinggi lemak hilang.

Susu tinggi lemak justru dapat membantu Anda dalam mempertahankan berat badan dengan cara sehat,” Kata Frances Largeman-Roth.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Susu bantu menurunkan berat badan

Ia menjelaskan salah satu studi yang meneliti perubahan berat badan 18.000 perempuan paruh baya selama hampir 10 tahun. Penelitian menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi susu tinggi lemak lebih banyak justru memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami kelebihan berat badan. Studi dalam European Journal of Clinical Nutrition juga menemukan bahwa konsumsi rutin susu tinggi lemak meningkatkan HDL (high density lipoprotein) atau tingkat kolestrol baik.

Studi lain pun menemukan bahwa anak yang minum susu tinggi lemak memiliki tingkat vitamin D yang lebih tinggi dibanding anak yang minum susu rendah lemak. Para peneliti mengatakan bahwa lemak susu kemungkinan dapat membantu tubuh untuk menyerap vitamin D secara efisien, kata Frances Largeman-Roth.

Tidak ada alasan untuk takut pada lemak sehat. Beberapa orang mungkin tidak terbiasa dengan hal ini, tapi dapat disiasati. Contohnya dengan mengonsumsi yoghurt non-lemak untuk menghindari lemak jenuh dan menambahkan sumber-sumber lemak baik seperti kacang-kacangan sebagai topping. Jika Anda bagian dari kelompok ini, Anda mungkin masih ingin mempertimbangkan konsumsi asupan tinggi lemak nantinya.

“Keduanya adalah pilihan baik tapi susu tinggi lemak organik sebenarnya memiliki manfaat lebih banyak karena kandungan omega-3 dan asam linoleat yang baik untuk menjaga berat badan dan mengatasi diabetes tipe 2,” Kata Frances Largeman-Roth.

3 dari 3 halaman

Hindari konsumsi susu secara berlebihan

Frances Largeman-Roth menjelaskan bahwa konsumsi produk olahan susu yang berlebihan juga tidak baik. Jika Anda dapat mencerna produk olahan susu dengan baik, maka konsumsilah 3 kali sehari. Anda dapat mencampurkan susu dengan bubur gandum, kemudian yogurt sebagai asupan setelah berolahraga. Susu dan produk olahan susu merupakan sumber kalsium terbaik. Perempuan membutuhkan 1000 miligram kalsium perhari.

Jika Anda alergi laktosa, Anda dapat menggunakan produk olahan susu bebas laktosa. Hal tersebut tersedia di berbagai supermarket saat ini. Selain itu, produk olahan susu tinggi lemak bukanlah pilihan terbaik bagi seseorang dengan DASH diet yang dilakukan untuk mengatasi hipertensi.

Anda dapat mengkonsumsi susu tinggi lemak dalam diet Anda. Carilah produk organik jika tersedia di sekitar Anda.

“Beberapa studi menemukan bahwa susu dari sapi organik lebih tinggi kandungan lemak tak jenuh ganda, omega-3, vitamin E, dan asam linoleat terkonjugasi dibandingkan susu konvensional.” Kata Frances Largeman-Roth.

 

Penulis: Khairuni Cesario

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.