Sukses

Hobi Hirup Aroma Kaus Kaki, Infeksi Paru-paru Taruhannya?

Sebuah kasus infeksi paru-paru yang mengenai pria di Tiongkok membuat kita bertanya-tanya, benarkah mencium aroma kaus kaki bikin terkena penyakit?

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Tiongkok memiliki kebiasaan berjalan kaki saat pulang dari tempat kerjanya. Setelah itu, dia melepas kaus kaki dan menghirup baunya.

Dilansir dari Live Science pada Rabu (19/12/2018), dilaporkan bahwa pria itu dirawat di rumah sakit karena menderita sakit dada. Dalam sebuah video yang diunggah di Pear Daily, pria 3 7 tahun itu didiagnosis dengan infeksi jamur di paru-parunya.

Dokter mengira, infeksi jamur itu memiliki kaitan dengan kebiasaannya menghirup aroma kaus kaki. Menurut spesialis penyakit menular Universitas Vanderbilt Dr. William Schaffner, hal ini mungkin saja terjadi namun sangat jarang.

Schaffner, yang tidak terlibat dalam kasus itu mengatakan, pria tersebut memiliki pengalaman klinis yang panjang. Dia sendiri belum pernah mendengar kejadian semacam ini.

"Sangat menarik, jika benar," ujarnya.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab infeksi

Namun, kurangnya rincian tentang kasus ini dalam laporan berita seperti tentang jenis jamur penyebab infeksi, membuat Schaffner ragu untuk memulai penelitian tentang kasus tersebut.

Schaffner mengatakan, seseorang mungkin mengembangkan infeksi paru-paru dengan menghirup spora jamur yang terbentuk di kaus kaki. Spora jamur ini memang terkenal bisa menyebabkan infeksi paru-paru. Seperti penjelajah gua misalnya. Mereka rentan terkena infeksi histoplasmosis. Ini diakibatkan karena menghirup spora jamur yang ditemukan di kotoran kelelawar.

"Kita tidak hidup di dunia yang steril. Kita dikelilingi oleh bakteri dan jamur sepanjang waktu," ujar Schaffner. Namun, apa yang menyebabkan pria Tiongkok itu terkena penyakit, kemungkinan karena dia meletakkan sumber jamur ke hidungnya.

"Cukup sering, dalam dosis yang luar biasa besar dan berulang, ini membuatnya lebih rentan untuk benar-benar mengembangkan penyakit."

Dokter dari pria itu mengatakan, kemungkinan orang tersebut memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Namun. Schaffner mempertanyakan hal tersebut. Menurutnya, alasan itu tidaklah biasa dalam kasus semacam itu.

Yang pasti, hal ini memperkuat alasan bahwa kaus kaki harus dicuci sesering mungkin. Menurut Schaffner, apabila orang rajin melakukan ini, tidak perlu khawatir akan adanya infeksi jamur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.