Sukses

Persatuan Dokter Hewan Indonesia Tetapkan Ketua Baru

Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) menetapkan drh Muhammad Munawaroh, MM sebagai Ketua Terpilih periode 2018-2022 dalam kongres ke-18 PB PDHI.

Liputan6.com, Jakarta Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) menetapkan drh Muhammad Munawaroh, MM sebagai Ketua Terpilih periode 2018-2022 dalam kongres ke-18 PB PDHI pada 30 Oktober-4 November 2018 di Denpasar, Bali. Sementara, pelantikan Pengurus Besar PB PDHI dilakukan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jarta pada Senin (17/12/2018) oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Sebagai ketua terpilih, drh Munawaroh berkomitmen menghadirkan kembali peran PB PDHI sebagai wadah berkumpulnya dokter hewan yang berwawasan pendidikan baik, berkebangsaan tinggi, berkemauan untuk bekerja sama. Komitmen tersebut demi terwujudnya dokter hewan yang mandiri, berkualitas, serta bermartabat bagi bangsa dan negara.

"Salah satu implementasi dari komitmen tersebut adalah dengan membentuk kepengurusan PB PDHI yang pengurusnya berasal dari seluruh Indonesia," ujar drh Munawaroh dalam keterangan pers yang diterima Health-Liputan6.com, Senin (17/12/2018).

Pada pelantikan PB PDHI juga dilakukan sosialisasi empat pilar MPR RI yang sejalan dengan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan yang diusung oleh Ketua Umum PB PDHI. Munawaroh berharap, pelantikan pengurus PB PDHI serta sosialisasi empat pilar MPR RI itu bisa menggiatkan peran seluruh dokter hewan di masyarakat untuk menunjang kesejahteraan dan kesehatan manusia melalui dunia hewan. Hal itu selaras dengan semboyan "Manusya Migra Satwa Sewaka".

Munawaroh juga mencermati meningkatnya tantangan yang dihadapi oleh profesi dokter hewan di era globalisasi. Data WHO menyebutkan, ditemukan 75 persen penyakit baru pada manusia yang ditularkan dari hewan (zoonosis) dalam satu dekade terakhir. Diperkirakan lebih dari 200 penyakit zoonosis dan 25 penyakit hewan menular strategis yang dianggap mengancam kesehatan masyarakat ditemukan di Indonesia. Beberapa diantaranya yakni rabies, avian influenza, anthrax, leptospirosis, hingga toksoplasma.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.