Sukses

WHO: 1 dari 4 Orang Dewasa di Dunia Malas Bergerak

Aktivitas fisik paling sedikit ditemukan oleh WHO di negara-negara dengan berpenghasilan tinggi

Liputan6.com, Jakarta Satu dari empat orang dewasa di dunia tidak melakukan aktivitas fisik. Data tersebut diterbitkan dalam The Lancet Global Health pada Rabu (5/9/2018).

Dalam makalah yang ditulis oleh empat ahli Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), hal tersebut sama tingginya dengan satu dari tiga orang dewasa yang tidak aktif di beberapa daerah.

Mengutip laman resmi WHO, data yang memperbarui perkiraan 2008 di tingkat aktivitas fisik, untuk pertama kalinya melaporkan analisis tren yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan dalam tingkat global, orang dewasa sebagian besar tidak aktif. Data itu tetap tidak berubah sejak tahun 2001.

"Tidak seperti risiko kesehatan global lainnya, tingkat aktivitas fisik yang tidak mencukupi tidak turun di seluruh dunia, rata-rata, dan lebih dari seperempat dari semua orang dewasa tidak mencapai tingkat yang direkomendasikan," ujar Dr. Regina Guthold, penulis utama studi WHO seperti dikutip dari BBC.

WHO menyatakan bahwa perempuan kurang aktif dibandingkan dengan laki-laki, dengan perbedaan lebih dari 8 persen di tingkat global. Hal ini setara dengan 32 persen laki-laki melawan 23 persen pada perempuan.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negara Berpenghasilan Tinggi Paling Tidak Aktif

Yang menarik, negara berpenghasilan tinggi memiliki gaya hidup tidak aktif yang lebih tinggi sebesar 37 persen, dibandingkan dengan pendapatan menengah sebesar 26 persen, dan negara berpenghasilan rendah yaitu 16 persen.

Data ini menunjukkan perlunya seluruh negara untuk meningkatkan prioritas, baik secara nasional dan regional, untuk menyediakan lingkungan yang baik untuk aktivitas fisik. Selain itu, peluang untuk aktif pada orang-orang di segala usia agar aktif setiap harinya harus ditingkatkan.

Rencana Aksi Global terbaru tentang aktivitas fisik menetapkan target untuk mengurangi gaya hidup sedentary sebesar 10 persen pada tahun 2025 dan 15 persen di tahun 2030.

Adapun, beberapa negara dengan tingkat tidak aktif tertinggi adalah Kuwait (67 persen), Amerika Samoa (53 persen), Arab Saudi (52 persen), dan Irak (52 persen).

Sementara, negara dengan tingkat tidak aktif rendah adalah Uganda dan Mozambik yang hanya sebesar 6 persen.

Tidak aktif secara fisik meningkatkan risiko kesehatan masyarakat seperti penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker dan diabetes, serta kondisi kesehatan mental.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.