Sukses

Menhan : Paskibraka, Ujung Tombak Membangun Persatuan Bangsa

Dalam materi di PP-PON, Cibubur, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pesan tentang pentingnya bela negara, terutama bagi para Calon Paskibraka 2018

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu memberikan pesan mengenai pentingnya bela negara kepada para Calon Paskibraka 2018. Menurutnya, bela negara bukanlah wajib militer, namun lebih dari itu.

Ryamizard mengatakan, bela negara merupakan sebuah sikap, perilaku, tindakan, serta kesadaran untuk rela berkorban seluruh warga negara, untuk bangsa dan negaranya dalam semua hal.

"Bela negara ini penting sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia. Sebagai bentuk revolusi mental," ujar Ryamizard menekankan kepada para Calon Paskibraka.

Materi tersebut disampaikan Menteri Pertahanan pada para Calon Paskibraka 2018 di PP-PON, Cibubur, Jakarta Timur. Ditulis Kamis (9/8/2018).

Menurut Ryamizard, esensi nilai-nilai bela negara sendiri untuk mewujudkan rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal membela negara baik secara psikis maupun fisik.

Saksikan juga video menarik berikut ini 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengawal Persatuan

Menurut Menhan, paskibraka harus bisa menjadi ujung tombak untuk membangun persatuan bangsa.

"Paskibraka dipersiapkan menjadi kader-kader bela negara dan garda terdepan bangsa yang mengemban amanat untuk mengawali dan mengawal proses pembangunan nasional di segala lini, demi menuju masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sentosa," katanya.

Sehingga, sebagai patriot bangsa, mereka harus memiliki jati diri dan karakter yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

"Di dada kalian tertanam amanah yang besar untuk menjaga keutuhan NKRI sebagai harga mati," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.