Hidup Ilmuwan Ini Bukti Panjang Umur Tak Selalu Membahagiakan

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang ingin panjang umur dan aneka artikel juga banyak menulis tips agar bisa hidup lama. Namun, seorang ilmuwan ekologi asal Australia yang genap berusia 104 tahun ini, menganggap hidupnya sudah terlalu lama.

Kakek 66 Tahun di Bandar Lampung Perkosa Wanita ODGJ, Terancam Penjara 9 Tahun
Isi Momen Ramadhan, Para Lansia dan Penyandang Disabilitas di Bantul Produksi Kue Lebaran

David Goodall, ya itulah nama pria panjang umur itu. Dia tak sakit, tapi David merasa kualitas hidupnya memburuk.

"Saya sangat menyesal telah mencapai usia ini." kata David saat diwawancarai penyiar ABC di hari ulangtahunnya pada awal April 2018.

"Saya tidak bahagia. Saya ingin mati," katanya lagi mengutip laman Telegraph, Kamis (3/5/2018).

Tak dikemukakan lebih lanjut mengenai alasannya tak bahagia menjalani hidup. Walau begitu David yang telah memproduksi banyak riset ini masih aktif di bidangnya. Hingga kini, pria panjang umur ini masih aktif meninjau dan mengedit tulisan sebelum masuk ke jurnal ekologi.

Saksikan juga video menarik berikut:

Di Cibubur, Jakarta Timur, ada rumah susun khusus untuk orangtua lanjut usia. Bagaimanakah kehidupan penghuni lansia di sana?

2 dari 2 halaman

Sosok lain yang bahagia berusia seabad

Ilustrasi pasangan lanjut usia — Ilustrasi (iStock)

Cerita David berbeda dengan Isabel Castono. Wanita asal Miami, Amerika Serikat ini merasa amat sangat bahagia dan bersyukur saat dirinya bisa mencapai 112 tahun pada 11 Januari lalu.

Menurut Castono rahasia panjang umur karena kekuatan imannya, "Saya meninggalkan segala hal untuk mengikuti ajaran Tuhan."

Salah satu putra Castano, Danilo Lugo, mengatakan bahwa sang ibuda amat bersyukur atas kehidupan yang dialami. Ingatannya juga masih tajam seperti mengutip ABC7.

"Dia merasa sangat sahat. Dia juga bahagia. Dan, kesadarannya juga baik. Luar biasa!" kata Danilo.