Sukses

Lakukan Ini Saat Teman Terpukul Usai Jonghyun SHINee Meninggal

Kepergian artis idola seperti Jonghyun SHINee meninggal dengan cara bunuh diri bisa mengguncang jiwa penggemarnya.

Liputan6.com, Jakarta Kepergian artis idola seperti Jonghyun SHINee meninggal dengan cara bunuh diri bisa mengguncang jiwa penggemarnya. Contoh sederhana seorang teman langsung menangis tersedu-sedu usai mendengar kabar itu.

Meninggalnya artis idola dengan cara bunuh diri juga meningkatkan risiko penggemar dengan kondisi depresi meniru apa yang dilakukan sosok tersebut. Oleh karena itu komunitas orang muda yang berfokus pada pencegahan bunuh diri, Into The Light menyarankan agar keluarga dan teman-teman dekat menghargai perasaan berduka penggemar Jonghyun SHINee itu.

"Mungkin terdengar konyol ketika artis idola meninggal sampai membuat menangis, sedih mendalam. Mungkin artis itu tidak ada di sampingnya tapi dalam pemikirannya seolah-olah punya hubungan romantis atau sosok menginspirasinya," kata Kepala Koordinator Into The Light Benny Prawira Siauw saat dihubungi Health-Liputan6.com, ditulis Kamis (21/12/2017).

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatikan media sosial

Lalu, keluarga atau teman dekat juga diharapkan peka bila terjadi perubahan pada penggemar Jonghyun. Misalnya sedih, murung, menarik diri dari kehidupan sosial, atau tiba-tiba profil picture di berbagai media sosialnya hitam.

"Coba deh untuk kontak dia, menanyakan kabarnya. Katakan kalau butuh teman bicara siap mendengarkan," kata Benny.

Lalu, bila dia sudah bercerita biarkan meluapkan perasaan atau kesedihanya sampai puas. Kemudian refleksikan perasaanya itu, yang menunjukkan rasa empati kepadanya.

"Curhat itu bisa membuatnya (memberikan) release," kata Benny lagi.

Jika dia menceritakan bahwa kehilangan harapan dan semangat hidup, kehilangan minat, dan merasa tidak lagi berguna sebaiknya sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional kesehatan jiwa, seperti psikolog dan psikiater.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.