Sukses

Tips untuk Ibu Hamil dengan Hipotensi yang Ingin Puasa

Selama sehat, sebenarnya tidak ada larangan ibu hamil untuk puasa selama Ramadan 2017.

Liputan6.com, Jakarta Selama sehat, sebenarnya tidak ada larangan ibu hamil untuk puasa selama Ramadan 2017. Tapi ada kasus ibu hamil yang memiliki tekanan darah rendah atau dikenal dengan hipotensi (tekanan darah rendah) yang tetap ingin puasa. 

Mayo Clinic mencatat, penderita tekanan darah rendah biasanya konsisten memiliki tensi sekitar 90/60 mm Hg atau lebih rendah dari tensi normal 120/80 mm Hg. Hal ini memang cukup berisiko karena biasanya seseorang bisa mengalami gejala seperti pusing, pingsan, kelelahan, mual, sesak napas, penglihatan kabur, jantung berdebar dan kulit tangan yang dingin.

Tapi jangan dulu khawatir, menurut pakar gizi, Dr. Diana F. Suganda, ada beberapa tips yang bisa dilakukan ibu hamil dengan hipotensi bila hendak berpuasa, seperti:

1. Tidak terburu-buru mengubah posisi

Penderita hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba saat berubah posisi dari telentang ke posisi duduk atau tegak) bisa bergerak secara perlahan.

Diana menyontohkan, saat bangun tidur untuk sahur, sebaiknya tidak langsung berdiri namun duduk selama beberapa menit. Setelah itu baru berdiri, tunggu beberapa detik lalu berjalan.

"Perubahan posisi secara bertahap seperti ini akan membantu mencegah penurunan tekanan darah tiba-tiba, terutama saat puasa," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsumsi sayur

2. Mengonsumsi lebih banyak sayur dan daging

"Saya biasa sarankan untuk yang memiliki tensi rendah agar mengonsumsi sayuran hijau dan daging merah yang kaya zat besi. Fungsinya untuk meningkatkan Hb (Hemoglobin)," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini pada wartawan.

3. Tetap perbanyak protein

Kebutuhan nutrisi ibu hamil memang cukup tinggi. Namun Diana menekankan pentingnya penambahan konsumsi protein untuk pertumbuhan janin.

Bagaimana pun, tambah Diana, bila kondisi ibu tidak memungkinkan atau mengalami mual, muntah, berkunang-kunang, hingga jantung berdebar, sebaiknya memprioritaskan kesehatan bayi ketimbang memaksakan puasa.

"Sebaiknya ibu berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.