Sukses

Alergi Parah, Wanita Ini Hanya Bisa 15 Menit Bertemu Suami

Kondisi alergi yang dialami Johanna semakin memburuk jelang pernikahan mereka.

Liputan6.com, Jakarta Alergi terhadap makanan atau material tertentu umum dialami orang. Namun, Johanna Watkins (30) nyaris alergi terhadap apa pun dan siapa pun, termasuk suaminya, Scott.

Kondisi alergi yang dialami Johanna semakin memburuk jelang pernikahan mereka. Pasangan tersebut mengunjungi berbagai ahli untuk mengetahui apa yang sebenarnya dialami Johanna. Titik terang didapat pada Januari 2014. Dokter Lawrence Afrin, MD dari Universitas Minnesota mendiagnosis Johanna dengan mast cell activation syndrome, sebuah penyakit langka.

Belum banyak yang diketahui tentang mast cell activation syndrome ini. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa semua individu memliki mast cells (sebuah tipe sel darah putih) yang tugasnya melepas "mediator" atau zat kimia yang membantu tubuh menangani berbagai respon imun.

Ketika dilepaskan secara benar, mediator akan menyebabkan gejala yang umumnya dikaitkan dengan reaksi alergi standar seperti gatal, sakit kepala, sesak napas, dan pada kasus yang parah bisa berupa anafilaksis. Pada orang yang memiliki mast cell activation syndrome, mediator ini tak dilepaskan dengan benar dan berturut-turut. Kondisi inilah yang terjadi pada Johanna.

Melansir Good Housekeeping, Senin (27/2/2017), Johanna mengalami sindrom yang sangat berat sampai-sampai dia harus mengasingkan diri. Wanita itu alergi terhadap semua orang, kecuali saudara biologis seperti kakak atau adiknya. Karena kondisinya itu, Johanna menempati lantai dasar rumahnya dan sang suami di lantai atas. Bagian bawah rumah yang didiami Johanna benar-benar tertutup agar tak memperparah gajala alerginya, sehingga tak memicu anafilaksis. Johanna tinggal seorang diri selama 1,5 tahun terakhir ini.

"Aku tinggal di lantai atas dan tak pernah memasuki wilayahnya," ujar Scott dalam esai yang dikirimnya ke Today. "Terkadang aku melihatnya dari balik dinding kaca saat dia duduk di sofa dan aku melambai padanya. Sulit bagiku melihatnya begitu sakit. Aku sangat mencintainya, tapi tak bisa bersamanya. Melihatnya tak bisa memenuhi bagian yang hilang dalam hubungan kami," cerita Scott.

Johanna hanya mampu makan 15 jenis makanan dan Scott sering membuatkan beberapa di antaranya. Makanan dengan bahan alami seperti seledri, wortel, dan parsnip panggang pun masih sulit dicerna Johanna, tapi tak membahayakan nyawanya.

Salah satu cara yang dilakukan pasangan ini untuk menikmati kebersamaan mereka yang unik adalah menonton serial televisi yang sama dari ruangan berbeda. Mereka berkomunikasi lewat telepon.

"Jika aku berada di dekatnya lebih dari 15 menit, besar kemungkinan dia akan pingsan dan aku harus membawanya ke UGD. Siapa yang menduga bahwa kehadiranmu akan mencelakai seseorang?" tulisnya.

Meski berat, Johanna tetap semangat menjalani hidup. Scott pun sangat bangga terhadap perjuangan sang istri menghadapi alergi langka tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.