Sukses

Telan Baterai, Balita Ava Terpaksa Dioperasi 20 Kali

Ava-Kate Parsons, balita berusia 19 bulan menelan baterai lithium yang ia dapatkan dari remote control dirumahnya.

Liputan6.com, jacksonville- Balita berusia 19 bulan bernama Ava-Kate Parsons dari pasangan asal Florida, Cole Parsons dan Courtney Thorne terpaksa menjalani operasi sebanyak 20 kali karena terbukti telah menelan baterai lithium berbentuk koin.

Sang ibu menceritakan kepanikannya saat menemukan Ava menelan baterai yang didapat dari remote control yang sedang dimainkannya. Awalnya ia berupaya untuk mengeluarkannya sendiri tanpa bantuan orang lain, namun baterai tersebut sudah terlanjur ditelan oleh si buah hati dan Cortney pun tidak punya pilihan lain selain menelpon 911 untuk bala bantuan.

Ava kemudian dilarikan ke Wolfson Children’s Hospital di Jacksonville untuk dioperasi. The National Capital Poison Center, lembaga pemberi informasi soal racun dan penanganan kasus keracunan memberitahukan bahwa durasi paling aman untuk baterai tersebut dikeluarkan dari tubuh Ava adalah dua jam.

Namun sayangnya tindakan tersebut memakan waktu lebih dari lima jam. Hal tersebut membuat kedua orangtua Ava cemas sekaligus kecewa terhadap pihak rumah sakit yang telah gagal menunjukkan kompetensi mereka selaku pelaku medis.

Kedua orangtua Ava pun akhirnya memutuskan untuk menuntut pihak rumah sakit lantaran tidak bisa menjalankan tugas sesuai dengan rekomendasi dari The National Capital Poison Center.

Mereka juga menuntut dokter David Smith yang dinilai telah menganggap enteng situasi yang dihadapi oleh putri mereka.  

“Dokter terlihat santai meski tahu bahwa baterai tersebut terbukti telah membakar bagian kerongkongan Ava dan kandungan beracun di dalamnya bisa merusak sistem pencernaannya hingga berujung fatal,” kata sang ayah kepada Fox News, mengutip Sabtu (31/12/2016).

Sang ayah lanjut menjelaskan, “kerugian kami begitu besar lantaran harus bolak-balik ke Boston untuk perawatan Ava dan semua itu memakan biaya yang cukup besar. Namun yang paling dirugikan adalah putri kami yang sebetulnya bisa diselamatkan lebih cepat dan tidak akan menjadi separah ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.